BANDA ACEH – Ulama besar dunia dari Turki, Mawlana Shaykh Sayyid Muhammad Adil Ar-Rabbani QS atau dikenal pula dengan nama Mawlana Shaykh Mehmet, bakal berkunjung ke Aceh, Rabu 16 Oktober 2019.
Mawlana Syaykh Mehmet juga akan memimpin zikir Akbar di Masjid Raya Baiturrahman, bersama Majelis Dzikir Zawiyah Nurunnabi, Rabu malam 16 Oktober. Kedatangan Mawlana Shaykh Mehmet sendiri atas undangkan Majelis Dzikir Zawiyah Nurunnabi.
“Iya. Zawiyah Nurunnabi mengundang ulama dan mursyid Thariqah Naqshabandi ‘aliyah dari Turkey,” kata panitia pelaksana Muhammad Yulfan, kepada atjehwatch.com, Selasa 15 Oktober 2019.
Menurut Yulfan, Mawlana akan ditemani oleh Khalifah Beliau yaitu Adiknya Shaykh Bahauddin Adil dan keponakannya Shaykh Mehmet Nazim.
Selama di Banda Aceh, kata dia, Maulana Syaykh Mehmet bersama rombongan dari Malaysia dan Singapura juga akan ziarah ke makam para ulama Aceh dan ke pemakaman ulama Turki di Bitai.
“Pihak Zawiyah Nurunnabi berharap kedatangan Masyaikh dari Turki tersebut dapat memberikan kesejukan dan akan memperkuat ukhuwah persaudaraan Aceh dan Turki. Oleh karena itu, panitia mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh dari berbagai kalangan, khususnya Masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar untuk hadir bersama ke Mesjid Raya Baiturrahman,” katanya.
Sebagaimana yang diketahui, Mawlana Shaykh Mehmet, lahir di Damaskus, Suriah, pada tanggal 29 Maret 1957. Beliau adalah putra tertua dari Sultanul Awliya Mawlana Shaykh Sayyid Muhammad Nazim Adil al-Haqqani QS dan Hajjah Aminah Adil Sultan Hanim.
Ayahanda beliau, Mawlana Shaykh Nazim, dari garis ayahnya adalah keturunan Mawlana Shaykh Abdul Qadir al-Jaelani QS, pendiri Tarekat Qadiriyah. Sedangkan dari garis ibunya, beliau keturunan Mawlana Jalaluddin Rumi QS, pendiri Tarekat Mawlawiyah. Maka dari garis keturunan ayahandanya, sosok ini adalah keturunan Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi WaSalam.
Mawlana Shaykh Nazim sebelum mangkat telah menunjuk dan mengumumkan secara terbuka bahwa penerus beliau sebagai Mursyid Tarekat Naqshbandi Aliyya ke-41 adalah putranya sendiri yaitu Mawlana Shaykh Muhammad Adil. Mawlana Shaykh Nazim wafat pada 7 Mei 2014.
Mawlana Shaykh Muhammad Adil menghabiskan masa mudanya di Suriah di bawah bimbingan GrandShaykh Abdullah Faiz ad-Dagestani QS dan Mawlana Shaykh Nazim QS. Kedua pembimbing ruhani ini merupakan Mursyid ke-39 dan 40 yang masuk dalam silsilah rantai emas Tarekat Naqshbandi Aliyya.
Beliau mempelajari adab dan disiplin Tarekat Naqshbandi Aliyya dengan sangat ketat dan dalam rentang waktu yang cukup lama. Adapun pendidikan Islam formal Beliau dapatkan di madrasah yang diasuh oleh para Ulama Ahluhsunnah wal Jamaah yang ada di Damaskus, Suriah.
Beliau saat ini bermukim di kawasan Akbaba, Istanbul, Turki. Menjamu tamu-tamu yang berasal dari berbagai kalangan dan pelosok dunia. Beliau menemui mereka satu per satu dengan sabar dan tangan terbuka dan memberi saran dan nasihat kepada mereka.
Sejak mengemban amanah besar sebagai Mursyid Tarekat Naqshbandi Aliyya ke-41 ini, Beliau berdakwah keliling dunia terus menerus dari waktu ke waktu, dari timur ke barat, dari utara ke selatan. Dari benua Eropa ke Amerika, dari Asia ke Afrika. Dari yang tua maupun muda, rakyat jelata hingga pemimpin dunia. Maka murid-murid Beliau pun tersebar ke seluruh pelosok dunia. []