Jakarta – Komunitas umat Islam Jerman merasa tidak aman di tengah tumbuhnya Islamofobia di negara itu. Ketua komunitas umat muslim Jerman, Burhan Kesici, dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency di Ibu Kota Berlin pada Jumat, 1 November 2019, mengatakan umat muslim di Jerman sedang merasa tidak cukup aman.
“Pada tahun ini, ada lebih dari 80 serangan terhadap masjid di penjuru Jerman. Situasi keamanan di sini sangat tegang. Umat Muslim tidak merasa cukup aman. Pembicaraan dengan otoritas keamanan belum memperlihatkan konsep yang cukup dan terlepas dari itu semua, sebagai umat Muslim kami tidak cukup mendapat masukan,” kata Kesici.
Menurutnya, otoritas keamanan harus bekerja lebih dekat dengan komunitas-komunitas, mengembangkan sejumlah konsep dan memberikan nasihat kepada mereka. Sebab jika tidak, umat Muslim bisa kehilangan kepercayaan pada badan-badan keamanan mengingat perlindungan terlihat samar-samar.
Pernyataan Kesici itu disampaikan sehari setelah aparat kepolisian pada Kamis, 31 Oktober 2019, dipaksa untuk mengevakuasi sebuah masjid di kota Cologne, Jerman barat setelah adanya ancaman bom di masjid itu. Menanggapi ancaman itu, area komplek masjid Central Cologne dilakukan penyusuran oleh tim khusus dan anjing pengendus bom. Aparat kepolisian tidak menemukan bom dan menyimpulkan ancaman itu sebagai berita bohong.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Steve Alter, mengatakan Kementerian Dalam Negeri telah berulang kali mengutarakan kekhawatiran atas sejumlah serangan terhadap institusi – institusi agama dalam beberapa pekan terakhir. Ancaman bom terhadap masjid Central Cologne pada Kamis kemarin adalah yang kedua kalinya dalam empat bulan terakhir. Sebelumnya pada Juni 2019, muncul sebuah ancaman bom yang diduga dikirim lewat email oleh sebuah organisasi sayap kanan, namun ancaman itu rupanya berita bohong.
ada 2018, lebih dari 100 masjid dan institusi agama diserang oleh ekstrimis sayap kanan. Catatan kepolisian memperlihatkan ada 813 ujaran kebencian pada Muslim pada tahun lalu, termasuk penghinaan verbal, surat ancaman dan serangan fisik hingga mengarah pada luka-luka pada sekitar 54 umat Muslim. Jerman adalah rumah terbesar kedua bagi populasi umat Muslim di Eropa barat setelah Prancis. Diperkirakan ada sekitar 4,7 jiwa umat Islam di Jerman, sekitar 3 juta berasal dari keturunan Turki.