JANTHO – Persawahan Tanoh Abee, Blang Lamkabeu, Blang raya Seulimuem, dan persawahan Lamleuot kecamatan Kuta Cot Gie merupakan persawahan tadah hujan yang mengalami kekeringan, disebabkan karena lama tidak hujan. Sebagian besar persawahan tersebut diperkirakan mengalami gagal panen jika tidak secepatnya ditangani.
Hal tersebut disampaikan oleh Zulfikri, anggota DPRK Aceh Besar saat melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tersebut diatas. Dalam kunjungan ini ditemani oleh Juanda Djamal, ketua fraksi PA Aceh Besar dan ikut serta Faisal, Kabid Irigasi, Ridwan kepala ranting PUPR Aceh Besar.
“Kunjungan ini menindaklanjuti laporan masyarakat di kedua kecamatan tersebut. Memang persawahan ini tadah hujan, akan tetapi semestinya kita perlu mencarikan solusinya, misalnya mencari sumber air yang dapat mengairi persawahan tersebut secara irigasi,” kata Zulfrikri.
Dalam kesempatan tersebut, Faisal kabid irigasi PUPR Aceh Besar, menunjukkan dokumen DED Pembangunan Irigasi Krueng Montala kecamatan Jantho.
”Jika irigasi Krueng Montala kita bangun maka dapat dialiri ke beberapa persawahan di kecamatan Kuta Cot Glie dan juga sebagian kecil Indrapuri,” kata Faisal.
Sedangkan persawahan di kawasan Seulimuem, memang sudah dibangun embung di Tanoh Abee tetapi berfungsi. “Jadi kita perlu perbaiki dan bahkan mencari jalan lain supaya kedepan jangan lagi bergantung dengan air hujan, jadi ada irigasinya,”jelas Faisal.
Atas dasar itulah, selanjutnya Ridha hidayatullah dan bang Amri, tokoh masyarakat Seulimuem mengusulkan untuk meninjau salah satu lokasi yaitu Cot Batee Tro-Lamkabeu, dimana menurut mereka bisa dibendung sehingga mengumpulkan air dapat dialirkan melalui saluran irigasi yang mengaliri ke Blang Mangeu, Blang data, blang subee dan sampai ke Lam Aling Kuta cot Glie.
Zulfikri mengusulkan supaya sawah-sawah tadah hujan dapat menjadi prioritas kedepan, kalaupun APBK tidak bisa mengatasinya, pihaknya dari Fraksi PA akan mengkomunikasikan ke wakil daripada partai Aceh di DPRA, Pak Cek dan Sulaiman.
Namun, untuk langkah jangka pendek pun harus kita lakukan sesuatu, dalam kunjungan tadi. “Kita lihat petani sudah ambil inisiatif untuk mengairi sawahnya dengan mesin pompa, itu kan terbatas, mestinya kita dukung dengan mencari cara yang lebih meringankan. Saya akan komunikasikan dengan dinas terkait atas hal ini,” ujar dia.
“Kita sebagai wakil dari Partai Aceh serius mengawal ini, karena ini mandat yang diperintahkan partai dan konstituen kami,”kata Fikri. []