Banda Aceh – Tiga ekor gajah jinak dikerahkan ke Kecamatan Mila, Pidie, Aceh, untuk menghalau sekitar 40 ekor gajah liar yang masuk area berdekatan dengan warga. Keberadaan gajah dinilai meresahkan masyarakat sejak 2019.
Upaya penggiringan gajah liar yang turun mendekat ke perkampungan ini dilakukan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama pihak mitra Fauna & Flora International (FFI), Conservation Response Unit (CRU) Aceh. Untuk menghalau kawanan itu, tim mengerahkan tiga ekor gajah jinak.
Ketiga gajah yang didatangkan adalah Rahmat, Arjuna, dan gajah Midok. Ketiga gajah berasal dari CRU DAS Peusangan Bener Meriah sebanyak dua ekor serta dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, satu ekor.
“Ini upaya penanggulangan lanjutan terhadap konflik gajah dengan manusia yang sering terjadi di Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, dari tahun 2019 hingga awal 2020 ini,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto kepada wartawan, Jumat (10/1/2020).
Gajah jinak didatangkan ke lokasi pada Kamis (9/1) kemarin. Menurut Agus, kemunculan gajah liar di lokasi menyebabkan warga serta petugas CRU Mila mulai resah. Soalnya, gajah liar tersebut juga kerap menyerang gajah liar di sana.
“Pada 2019 pernah juga dilakukan penggiringan secara manual dengan menggunakan mercon dan meriam karbit. Tapi tidak membuahkan hasil yang optimal serta membahayakan tim petugas yang sedang melakukan penggiringan,” jelas Agus.