Jakarta – Sudah lama manusia bertanya apakah ada kehidupan alien di jagat raya. Ilmuwan selangkah lagi membuktikannya… di Jupiter.
Siapa sangka, salah satu bulan di Planet Jupiter mungkin memiliki jawaban soal kehidupan selain di Bumi. Salah satu bulan di Jupiter yang bernama Europa diduga memiliki air, sumber energi dan zat organik.
NASA diketahui sedang membuat satelit angkasa bernama Europa Clipper untuk dikirim tahun 2030-an. Sementara European Space Agency menyiapkan Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) pada 2029.
Europa adalah 1 dari 64 bulan yang mengitari Jupiter. Ia pertama kali ditemukan tahun 1610 oleh Galileo Galilei, ahli astronomi legendaris dari Italia. Pada 1979, satelit Voyager 1 memotret permukaan Europa yang penuh ngarai.
Satelit probe Galileo pada 1990an mengungkapkan permukaan Europa adalah es tebal dan di dalamnya ada air asin. Jika dibelah, Bulan Europa adalah es setebal 10-30 km di permukaan. Di dalamnya ada air sedalam 160 km dengan aneka zat kimia dan garam. Mantel bulan adalah batu silikat dan intinya adalah besi dan sulfur.
“Mungkin ini garam biasa seperti di bumi. Ini tanda penting soal kemungkinan adanya kehidupan di dalam Bulan Europa,” kata peneliti dari Universitas Lancaster, Chris Arridge, seperti dilansir News.com Australia, Senin (13/1/2019).
Adalah tugas Europa Clipper dan JUICE untuk mengungkapnya. Ilmuwan masih memikirkan cara bagaimana mendarat, mengebor es tebal dan menjelajah lautan di Bulan Europa.
Meskipun belum ada bukti kehidupan di lautan Bulan Europa, ilmuwan menduga cukup banyak oksigen untuk makhluk hidup seperti ikan. Sementara ilmuwan lain tidak berharap muluk-muluk.
Menemukan mikroba saja itu sudah jadi cukup bukti untuk membuktikan adanya kehidupan di luar Planet Bumi. Jadi, makhluk alien yang dicari ini wujudnya mungkin mikroba.