Lhokseumawe – Kecelakaan kerja di kapal saat melintasi jalur pelayaran internasional tergolong tinggi, secara umum yang mengalami kecelakaan kerja itu merupakan Warga Negara Asing (WNA), terutama untuk kapal tengker.
Staf Operasi Pelayaran PT Pelni Cabang Lhokseumawe Mahdi, mengatakan saat melintasi jalur pelayaran internasional yang berbatasan dengan Aceh, biasanya sering terjadi ombak besar dan membuat kapal menjadi berguncang.
“Saat kapal sedang berguncang, maka menyebabkan sebagian pekerja menjadi jatuh dan juga terjadi kecelakaan kerja lainnya, sehingga terpaksa di evakuasi ke sejumlah rumah sakit di Aceh,” ujar Mahdi.
Mahdi menambahkan, mereka yang bekerja di kapal-kapal tersebut, aktivitas kerjanya sama seperti di darat, hanya saja tempatnya yang berbeda. Sehingga bisa menimbulkan berbagai resiko saat bekerja.
Apabila ada pekerja yang mengalami kecelakaan, maka pihak kapal langsung menghubungi PT Pelni untuk meminta bantuan evakuasi kerumah sakit. Meskipun di kapal ada klinik, namun tidak maksimal.
“Kalau sudah ada yang mengalami kecelakaan, maka mereka langsung menghubungi kami untuk meminta evakuasi, agar dibawa ke rumah sakit terdekat. Bentuk kecelakaannya bermacam-macam, ada yang tanggannya terkena mesin dan lainnya,” tutur Mahdi.
Tambahnya, apabila pihak kapal sudah meminta evakuasi, maka sejumlah tim langsung melakukan penjemputan, tim itu terdiri dari dokter, anggota PT. Pelni dan sejumlah pihak terkait lainnya.
“Jadi sebelum kita evakuasi dari kapal mereka, terlebih dahulu kita cek kesehatannya. Apakah menderita penyakit berbahaya atau tidak, apabila dokter telah mengatakan aman maka langsung dilakukan evakuasi,” kata Mahdi. []