PIDIE – Ketua terpilih Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr. Kamaruzzaman Bustaman Ahmad, MA mengatakan, ada lima tren baru di konflik pikiran manusia, yakni Pengetahuan Berbasiskan Internet, Zona Aman dalam Dunia Maya, Informasi berdasarkan Profil kita di Dunia Maya, Kecanduan dalam Pengetahuan Agama secara Virtual dan Reproduksi Musuh dalam internal.
“Kelima tren ini berdasarkan hasil penelitian di Aceh, bahkan tren Agama di Aceh berhubungan erat dengan Ekonomi dan Narkoba,” kata Kamaruzzaman Bustaman Ahmad saat Forum Group Discussion (FGD) Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, di Aula Badan Kesbangpol Kabupaten Pidie, Kamis 13 Februari 2020.
Menurut KBA, Panggilan Kamaruzzaman, di Aceh semua persoalan dilihat secara rekayasa Agama, berbeda dengan Jawa yang melihat semua persoalan dari sisi budaya.
“MPU Dan Tokoh Agama di Aceh menjadi Tokoh Strategis di Aceh,” ujarnya.
Kamaruzzaman juga menjelaskan bahwa skala perkembangan masyarakat Pesisir di Aceh cenderung lebih cepat dibandingkan dengan Masyarakat Pengunungan.
“Kalau masyarakat Pesisir berada dalam kondisi Stabil, maka Masyarakat Pengunungan juga stabil, sehingga dapat dikatakan kondisi Masyarakat Pesisir mempengaruhi Masyarakat Pengunungan,” kata KBA.
Acara FGD turut dihadiri Kepala Kesbangpol Pidie Drs. Zulfikar, MM, unsur Kodim Pidie, Polres Pidie, Kejaksaan Pidie, Kemenag, Satpol PP dan WH, MAA, FKUB, FKDM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan.
Acara FGD dilaksanakan Kesbangpol Aceh bekerjasama dengan Kesbangpol Pidie. (joe)