Banda Aceh – Menjadi seorang guru adalah profesi yang sangat mulia, bahkan guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Karena besarnya kontribusi guru mungkin tak akan mampu dibalas dengan apapun juga oleh muridnya.
Penggalan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny saat membuka acara pelatihan Pedagogik bagi Guru Dayah Dayah fi Hotel Al-Hanifi, Banda Aceh, Kamis (20/2).
“Kita harus mempunyai strategi agar santri dapat memahami apa yang kita ajarkan. Oleh karena itu, untuk semua peserta agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Karena indikator utama keberhasilan seorang guru adalah murid yang diajarkan olehnya lebih pintar dari gurunya,” kata Usamah El Madny.
Usamah menjelaskan, guru-guru dayah harus selalu memperbaharui beragam pengetahuan guna menambah pengalaman. Sehingga kompetensi yang dimiliki oleh guru dayah semakin meningkat. Tujuannya, ilmu yang nantinya didistribusikan kepada santri dayah menjadi ilmu yang terbarukan.
Meskipun sudah menjadi seorang guru dayah, tambah Usamah lagi, harus selalu meng-upgrade diri. Pasalnya, tak ada batasan usia dan waktu bagi umat muslim, khususnya guru dalam menuntut ilmu.
“Sekalipun kita guru, jangan pernah lelah untuk terus menggali ilmu. Sehingga apa yang diajarkan kepada santri semakin terbantukan. Seperti yang dikatakan dalam sebuah adist “tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga liang lahat,” ucap Usmaah El Madny.
Usamah berharap kepada guru dayah untuk dapat merawat optimisme dan semangat dalam mengajar. Menurutnya, dengan adanya semangat yang terus diterapkan dengan sepenuh hati, maka akan menciptakan generasi berkualitas.
“Kita tahu bahwa pengabdian para guru Dayah ini akan terus dan tetap dibutuhkan oleh Pemerintah Aceh dan oleh santri tentunya. Oleh karena itu, mari bekerja sepenuh hati dengan semangat optimisme tinggi. Kontribusi Anda akan membantu Pemerintah Aceh dalam mewujudkan program Aceh Hebat,” kata Usamah El Madny.
Sementara itu, Kabid SDM pada Dinas Pendidikan Dayah Aceh Mustafa saat melaporkan menyampaikan, kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 100 orang guru. Mereka terdiri dari guru bidang studi bahasa Arab, Inggris, gru kitab kuning, guru Tahfizhul Quran dan guru bidang studi Matematika.
Adapun pelatihan ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari 21-23 Februari 2020.
Turut menghadirkan narasumber diantaranya, Dra Latifah Hanum M.Si, Dra Erni Maidiyah M.Pd, Dr Andi Ulfa Tenri Pada M.Pd. Ketiganya adalah dosen FKIP Unsyiah.
Selanjutnya narasumber dari kalangan Dayah, diantaranys Tgk H Muhammad Hatta Lc., M.Ed Pimpinan Dayah Madani Al-Aziziyah.
“Pelatihan ini bertujuan diantaranya memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara mengajar kepada guru dayah. Sehingga nantinya dapat memahami dan menentukan arah pembelajaran yang ingin dicapai dengan target yang diharapkan, yaitu meningkatnya standar pemahaman pembelajaran yang profesional,” tutup Mustafa. [ ]