BIREUEN – Presiden Joko Widodo mengatakan, progres pembangunan jalan tol di Aceh begitu cepat. Salah satu hal yang tak ia sangka-sangka yaitu pesatnya proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan yang rencananya dibangun sepanjang 73 kilometer itu.
“Kemarin Dirut-nya Hutama Karya menyampaikan pada saya, pak ini hampir 90 persen pembebasan selesai, sudah 60 kilometer tapi kami baru mengejar 15 kilometer,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
“Artinya apa, ini harus ditambah untuk urusan konstruksinya karena pembebasannya di luar dugaan kami, kecepatannya luar biasa,” lanjutnya.
Jokowi mengatakan, pada umumnya, urusan pembebasan lahan menjadi kendala yang menghambat proses pembangunan infrastruktur. Namun, kendala tersebut tidak ditemukan pada proses pembangunan jalan tol di Aceh.
“Ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Menurut Jokowi, pesatnya pembebasan lahan ini menandakan bahwa masyarakat Aceh menyambut baik pembangunan jalan tol.
Oleh karenanya, ia berjanji untuk terus menggenjot pembangunan infrastruktur, supaya Indonesia tak kalah cepat dibanding negara-negara lain.
“Negara besar mengalahkan negara kecil, bukan. Sekarang zaman sudah berubah, yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Dan kita ingin Indonesia lebih cepat dari negara-negara lain,” kata Jokowi.
Untuk diketahui, Tol Aceh merupakan proyek nasional yang nantinya akan menghubungkan Provinsi Aceh dengan daerah lain di Sumatra.
Ruas Tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 73 kilometer terbagi dalam enam seksi. Seksi pertama Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 25,2 kilometer, seksi kedua Seulimeum-Jantho 6,1 kilometer, dan seksi ketiga Jantho-Indrapuri 16 kilometer.
Kemudian, seksi keempat Indrapuri-Blang Bintang 14,7 kilometer, seksi kelima Blang Bintang-Kuto Baro 7,7 kilometer, dan seksi keenam Kuto Baro-Simpang Baitussalam 5 kilometer. Keberadaan Tol Aceh ini diharapkan dapat memangkas jarak dan waktu tempuh dari Banda Aceh kesejumlah Kabupaten kota di Aceh.