BIREUEN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab kekhawatiran sejumlah pihak yang merasa ia tak akan lagi menginjakkan kaki lagi di tanah Aceh, pasca kalah telak dalam Pilpres 2019 lalu.
Pernyataan Jokowi ini dikemukakan saat menghadiri acara Kenduri Kebangsaan yang diadakan di Sekolah Sukma Bangsa di Kabupaten Bireuen, Nangroe Aceh Darussalam, Sabtu (22/2/2020).
“Jangan salah pengertian, waduh jangan-jangan nanti Presiden nggak pernah ke Aceh lagi. Itu sebuah kekeliruan besar,” tegas Jokowi.
Jokowi mengaku menghargai hak politik setiap masyarakat baik di Aceh, maupun di berbagai provinsi yang tersebar di wilayah Indonesia. Menurutnya, apa yang menjadi kekhawatiran sejumlah masyarakat tidak benar.
“Saya sangat menghargai hak-hak politik dari provinsi mana pun dari masyarakat manapun di seluruh tanah air,” jelasnya.
Dalam pilpres 2019 lalu, pasangan Jokowi – Maruf Amin memang kalah telak dibandingkan Prabowo – Sandiaga Uno. Hasil rekapitulasi KPU, Jokowi meraup 404.188 suara, sedangkan Prabowo mendapatkan 2.400.746 suara.
“Pemilu sudah usai, Pilpres juga setelah selesai, marilah sekarang konsentrasi kita ke arah pembangunan dan Aceh memiliki kekuatan, memiliki potensi,” jelasnya.
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah memang sedikit menyinggung hasil pilpres 2019 lalu. Meskipun tak secara gamblang, Nova sempat mengisyaratkannya dengan diksi ‘kesalahan di masa lalu’.
“Kita bersyukur karena sudah berkali kali Presiden hadir ke tanah Aceh tanah yang mulia. Atas nama Rakyat Aceh kami mengungkapkan selamat datang kepada Bapak dan rombongan dan mohon maaf ada kekhilafan kami di masa yang lalu,” ujar Nova disambut tawa hadirin.