Pidie – Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie adalah salah satu dari tiga bendungan yang masuk proyek strategis nasional (PSN) di Aceh. Bendungan yang telah dibangun sejak 2018 ini ditargetkan akan selesai pembangunannya pada 2022.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Kementerian PUPR Djaya Sukarno mengatakan bendungan ini hingga kini sudah mencapai 10% konstruksinya.
“Untuk Rukoh ini masuk PSN dengan Keureuto dan Tiro. Total pembangunannya mencapai 10%,” kata Djaya di lokasi proyek Bendungan Rukoh, Pidie, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
Bendungan Rukoh sendiri memiliki daerah tampungan seluas 128 juta meter kubik. Tugas utamanya untuk mengairi 11.950 hektar saluran irigasi di sekitar Kabupaten Pidie.
Bendungan ini rencananya akan memiliki luas area seluas 750 hektar. Nantinya proyek ini dibagi dua paket. Paket I akan membangun akses jalan menuju bendungan, paket II sendiri akan membangun terowongan pengelak air dan bendungan utama.
Menurut Djaya, Bendungan Rukoh sendiri memakan biaya Rp 1,5 triliun. “Rukoh Rp 1,5 triliun kami harap nggak berubah,” lanjutnya.
Dari pantauan langsung detikcom, pengerjaan difokuskan untuk membelah bukit yang akan digunakan untuk membangun main dam alias bendungan utama. Alat berat terpantau mulai mengeruk tanah di lokasi proyek.
Sementara itu, pembangunan terowongan pengelak juga terus dikebut. Setidaknya dari panjang 500 meter terowongan yang digali, per hari ini galian sudah mencapai 71 meter.