SUKSES menjalankan perusahaan dan mencapai posisi perusahaan terbaik di dunia tidak membuat seseorang yang menduduki jabatan tertinggi di sebuah perusahaan (CEO/chief executive officer) nihil dari perilaku buruk. Salah satunya adalah skandal seks maupun kasus lain terkait hubungan dengan wanita. Berikut skandal seks sejumlah petinggi perusahaan teknologi dunia yang sempat membikin heboh.
1. CEO HP “menggoda” eks-model Playboy
Pada Agustus 2010, CEO Hewlett Packard (HP) Mark Hurd mengundurkan diri dari perusahaan itu. Penyebabnya adalah tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan Jodie Fisher setelah Hurd mencoba mendekati kontraktor independen yang juga mantan model majalah Playboy itu.
Menurut sebuah surat yang dikirim oleh pengacara Fisher, Hurd yang sudah beristri dan memiliki anak sempat mengajak Fisher ke kamar hotel dalam sebuah perjalanan bisnis tahun 2007. Setelah melakukan penyelidikan independen, direksi HP menyimpulkan bahwa Hurd tidak melanggar ketentuan perusahaan terkait pelecehan seksual. Yang dilanggarnya adalah etika bisnis HP.
2. Bos Google diduga miliki banyak selingkuhan
Mantan CEO Google Eric Schmidt sudah menikah, tapi tinggal terpisah dengan istrinya lantaran sang istri merasa seperti “koper” dengan mengikuti Eric yang sering bepergian keliling dunia. Mungkin lantaran itu, executive chairman berusia 58 tahun ini ramai disebut memiliki banyak pacar di luar pernikahan resminya.
Pacar Eric konon datang dari berbagai kalangan, mulai dari produser TV, presenter, hingga pianis asal Vietnam. Semuanya merupakan wanita muda yang sukses, glamor, dan datang dari “kategori usia tertentu”.
Istri Eric, Wendy Schmidt, kabarnya sudah “menerima” pernikahan mereka yang bersifat “terbuka” dan tinggal sendiri di salah satu rumah pasangan itu di Massachusetts dan memfokuskan diri melakukan kegiatan amal. Eric menolak berkomentar mengenai hal ini.
3. CEO Savvis menghabiskan miliaran rupiah di kelab topless
CEO perusahaan komunikasi Savvis, Robert McCormick pada 2003 beserta tiga teman prianya menonton pertunjukkan erotis di bar topless Scores di New York. Alangkah kagetnya dia mendapati tagihan kartu kredit sebesar USD241.000 atau sekitar Rp2,5 miliar seusai menghabiskan malam di tempat itu.
McCormick kemudian menelepon perusahaan kartu kredit American Express dan mengaku telah menjadi korban tagihan palsu dan tak mau membayar. Ujung-ujungnya, American Express melayangkan tuntutan hukum atas McCormick yang lalu mengundurkan diri dari tempat kerjanya pada 2005.
Juru bicara Scores menerangkan bahwa para klien berduit di kelab itu biasa menghabiskan “ribuan dollar” hanya untuk sebotol sampanye dan memberi tip untuk para penari. Adapun seluruh tagihan McCormick disebut telah memperoleh otorisasi dari yang bersangkutan.
3. Mantan eksekutif PayPal terlibat pelecehan seksual
Di Silicon Valley, nama Keith Rabois dikenal sebagai eksekutif veteran yang pernah bekerja di PayPal, LinkedIn, dan Square. Namun kiprah terakhirnya di Square terhenti kurang mengenakkan. Pasalnya, Rabois didera tuntutan pelecehan seksual yang dituduhkan salah satu pegawainya.
Dalam pengakuannya, Rabois mengatakan bahwa dia memang sudah menjalin “hubungan fisik” dengan si pegawai sejak sebelum bergabung ke kantor yang sama. Hubungan itu rupanya terus berlanjut dan akhirnya membawa masalah untuk Rabois. Square merupakan perusahaan pembayaran digital yang didirikan oleh pendiri Twitter Jack Dorsey.
4. Mantan CEO TechCrunch dituduh memperkosa
Pada April 2013, mantan CEO TechCrunch sekaligus pemodal ventura Michael Arrington dituduh telah melakukan kekerasan dan pemerkosaan terhadap mantan pacarnya, Jenn Allen. Dua tudingan serius itu dilontarkan Allen dengan cara yang tidak biasa: lewat sebuah posting di Facebook yang ditulis pukul 2 pagi dan komentar-komentar di blog.
Hal tersebut kemudian diangkat ke permukaan oleh media mainstream sehingga mencuatkan nama Arrington dan Allen di kalangan publik. Arrington yang merasa tidak melakukan perbuatan seperti dituduhkan Allen lalu menggugat perempuan pengusaha itu atas “pencemaran nama baik”. Menurut dia, Allen cuma emosi dan marah lantaran mantan pacarnya itu mulai menjalin hubungan dengan orang lain.
6. Pemodal ventura Kleiner Perkins mendiskriminasi perempuan
Di pusat teknologi sekelas Sillicon Valley sekalipun, diskriminasi gender masih terjadi. Setidaknya itulah yang diklaim Ellen Pao, pegawai firma pemodal ventura Kleiner, Perkins Caulfield & Byers. Dalam tuntutan hukum yang diajukannya pada 2013, Pao yang lulusan sekolah hukum Harvard menuding Kleiner “sengaja membatasi” peluang pegawai wanita untuk meniti karier dan menduduki posisi strategis dalam perusahaan.
Pao juga mengaku telah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan rekanya. Melengkapi tuduhan itu, Pao mengatakan bahwa keluhannya selama ini tak ditanggapi oleh pihak perusahaan. Lima bulan setelah mengajukan tuntutan, Pao hengkang ke situs komunitas online Reddit.
7. Foto selingkuh mantan presiden Oracle dipajang di billboard
Mantan Presiden Oracle, Chuck Philips pada 2010 dikejutkan dengan terpajangnya foto dirinya dengan seorang perempuan bernama YaVaugnie Wilkins di billboard sejumlah kota besar di Amerika Serikat, termasuk New York, San Francisco, dan Atlanta. Sebuah alamat situs web yang memuat album foto romantis Wilkins dan Philips turut dicantumkan di bawah foto berukuran besar dari dua sejoli itu.
Diduga, Wilkins yang tak lain merupakan pasangan selingkuh Philips sengaja memasang rangkaian billboard itu untuk mengekspos hubungan keduanya lantaran dibakar cemburu. Philips akhirnya mengaku selingkuh dengan Wilkins, tapi menurut dia hubungan mereka sudah tamat.
8. Pendiri ChaCha Scott Jones dituduh selingkuh
Scott Jones adalah pendiri sekaligus CEO perusahaan mesin pencari ChaCha. Pada Juli 2013, lewat Twitter, istri Jones menuduh pria itu berselingkuh dengan seorang asisten humas di ChaCha. “Curhat” sang istri berlangsung beberapa lama.
Kisah perselingkuhan itu pun dituangkannya dalam sebuah blog sehingga ramai menjadi konsumsi umum. Jones menampik tuduhan itu. Berdasarkan tulisan yang diunggah ke blog sang istri, keduanya tampak sudah berbaikan.
9. Pendiri Intelius John Arnold bohong pada pengadilan soal tuduhan seks
Untuk menutupi kebusukan, segala cara bisa dilakukan pelaku tindak amoral, termasuk berbohong di bawah sumpah pada juri di pengadilan. Itulah kelakuan pendiri perusahaan layanan informasi Intelius John Arnold.
Ceritanya, pada Februari 2009, Arnold dipanggil pengadilan untuk bersaksi dalam kasus prostitusi di sebuah klub erotis. Ketika ditanya apakah dia telah melakukan hubungan seks dengan para penari di klub tersebut, Arnold menjawab “tidak”.
Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa Arnold ternyata telah berbohong. Kebohongan yang kedengarannya sepele itu berbuah hukuman penjara 45 hari dan denda USD30.000. Tuntutan hukum berdasar kebohongan pada dewan juri termasuk jarang terjadi di sistem pengadilan AS.