MEUREUDU – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh Drs. Mahdi Efendi meminta kepada aparatur negara, terutama yang berada di lingkungan Kesbangpol se-Aceh, agar dapat berperan lebih maksimal dalam upaya menjaga ketertiban masyarakat dan melakukan pendeteksian dan pelaporan potensi konflik di daerah masing-masing.
“Aparatur pemerintah harus dapat menjalankan peran deteksi ini sebagai pencegahan konflik,” kata Drs Mahdi Efendi pada acara Bimbingan Teknis pelaporan analisis perkembangan situasi dan kondisi daerah di Aula Kesbangpol Pidie Jaya, Rabu 26 Februari 2020.
Bimtek bertajuk Sistem Diteksi Dini Sebagai upaya pencegahan permasalahan dan Potensi Konflik Sosial diikuti Kesbangpol Kabaten/kota se-Aceh.
“Apatur harus mampu mendeteksi dan melaporkan, apalagi kondisi kekinian Indoanesia, dan Aceh sangat dinamis, dapat berubah secara tiba-tiba,” ujar Mahdi Efendi.
Untuk itu–Mahdi menekankan kepada seluruh pelaku deteksi dan pelaporan agar membangun sinergi dengan masyarakat, karena itu salah satu cara menjaga Ketertiban Masyarakat.
“Jadi harus bisa memainkan peran dalam pelaporan cepat, apalagi Kesbangbol bekerja seperti pemadam, hadir di masalah saat terjadi. Itu sebabnya harus meningkatkan kemampuan untuk deteksi dan pelaporan masalah di daerah,” kata Mahdi.
Hadir pada Bimtek tersebut Asisten II Pemkab Pidie Jaya Ir Jailani, Plt Kabid Penanganan konflik Kesbangpol Aceh Dedi Andrian, dan Kesbangpol se-Aceh. [joe]