Jakarta – Illiza Sa’aduddin Djamal didapuk jadi Ketua Umum PP Perpani periode 2020-2022. Menggantikan Kelik Wirawan, Illiza siap berkorban untuk kemajuan para pepanah Indonesia.
Kelik mundur lantaran ada masalah internal keluarganya. Dia menyampaikan itu pada rapat Kerja Nasional Desember 2019. Atas keputusan itu pula, Perpani pun menggelar Munaslub untuk mencari ketua umum yang baru. Pendaftaran dimulai sejak 15 sampai 21 Februari.
Illiza menjadi salah satu yang diusung untuk menggantikan kelik. Dia diusung 24 Pengurus Provinsi dan sukses terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional Luar Biasa PP Perpani di kawasan Permata Hijau, Kamis (27/2/2020) malam.
Mengomentari itu, Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengakui siap mengemban tugas besarnya.
“Untuk mengolah organisasi butuh dukungan politik, baik dari pimpinan tertinggi presiden hingga menteri. Saya sudah direstui. Beliau juga mempersilakan, saya Bismillah dan istiqomah. Kemudian saya sudah menyampaikan pimpinan Komisi X untuk mendukung,” kata Illiza kepada pewarta.
“Tentu dari konsekuensi anggaran, perjuangan kebijakan dan sebagainya tentu menjadi concern saya. Keberadaan saya di Komisi X, mungkin tepat. Memang itu menjadi tempat saya, tugas pokok dan fungsi saya, dan ketika saya mengambil ini akan ada dampak yang lebih bagi saya dan teman-teman Perpani,” sambungnya.
Panahan diproyeksikan menuju Olimpiade 2020. Saat ini, mereka sudah mengantongi dua tiket ke Tokyo dari nomor recurve individu putra dan recurve individu putri. Mereka masih akan merebutkan tiket beregu di Berlin 2020 Hyundai Archery World Cup, Berlin, pada 21-28 Juni 2020.
Namun, sampai kini belum pelatnas belum digelar lantaran anggaran dari Kemenpora belum cair. Sebab, yang menandatangani Nota Kesepahaman anggaran dengan Kemenpora harus dilakukan oleh Ketua Umum federasi. Itu pun tidak langsung cair. Lantas apakah Illiza siap nombok?
“Tentu yang nama kami pegang organisasi seperti ini ada konsekuensinya (nombok). Konsekuensi akan kami pikirkan bersama-sama,” ujar mantan walikota Aceh tersebut.
“Jadi, rezeki sudah Allah tentukan. Tinggal ikhtiar yang kami lakukan mudah-mudahan niat ikhtiar doa yang dimaksimalkan dengan kapabilitas saya. Mungkin kalau yang pegang menteri, pasti akan lebih mudah. Tetapi mudah-mudahan ini jalan kemudahan yang Allah kasih dan banyak yang akan sayang,” tutupnya.