JAKARTA – Virus Corona diklaim tak bisa hidup di Indonesia. Sebab virus tersebut diyakini tidak tahan panas ataupun lembab dengan kondisi cuaca di Indonesia.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengemukakan hal tersebu dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk ‘Mengukur Efek Korona: Siapkah Kita?’ di Hotel Ibis Tamarin, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).
“Virus itu sebenarnya mati dalam proses panas proses dingin, bahwa dia tidak tahan panas, dan juga kebetulan yang saya dapat informasi virus Corona ini tidak tahan kelembaban,” kata Adhi S Lukman.
Sementara Indonesia kata dia, daerahnya panas dan lembab. Menurutnya, jika ada pun kemungkinannya sangat kecil bisa terjadi penularan virus Corona di Indonesia.
“Jadi harusnya tidak ada penularan itu. Kalau kita lewat kapal pun suhunya 40-50 derajat, jadi virus tidak bisa di sana,” ungkapnya.
Sehingga dia memastikan, produk makanan dan minuman dari luar negeri ke Indonesia aman dari virus Corona itu. Maka itu, dia mengimbau masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir.
Dia mengakui, masih banyak makanan dan minuman yang impor dari China. Dia memaparkan, impor produk hortikultura dari China sekitar 1,4 Miliar US Dollar pertahun.
Sedangkan produk pangan olahan dari China sekitar 850 juta US Dollar pertahun. “Kalau kita lihat sekarang pemerintah hanya melarang hewan hidup, memang ini tepat sekali,” jelasnya.
“Karena memang sebenarnya virus itu tidak bisa menyebar lewat produk itu sendiri. Karena mati dalam perjalanan, karena cuaca, karena panas dan sebagainya,” pungkasnya.