Jakarta – Produksi beras di Provinsi Aceh pada 2019 sebesar 982.570 ton atau mengalami penurunan sebanyak 84.320 ton. Produksi padi terbanyak di Tanah Rencong terjadi pada Maret lalu.
Berdasarkan data dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) perwakilan Aceh, produksi padi di Serambi Mekah pada 2019 yaitu 1,71 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 7,9% atau 147.130 ton dibandingkan 2018 lalu.
Produksi padi pada 2019 tertinggi terjadi pada Maret dan terendah di Januari. Kenaikan produksi padi terjadi di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang dan Bireuen.
Sementara sejumlah daerah seperti Aceh Timur, Aceh Besar, Aceh Barat Daya dan sejumlah kabupaten lain justru mengalami penurunan relatif besar. Menurunnya jumlah produksi padi ini berpengaruh terhadap produksi beras.
“Produksi padi dikonversikan menjadi beras pada 2019 yaitu 982,57 ribu ton beras. Angka ini mengalami penurunan sebesar 84,32 ribu ton atau sekitar 7,9% dibandingkan 2018 lalu,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal, Selasa (3/3/2020).
Menurutnya, berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), pola panen padi di Aceh pada periode Januari sampai Desember 2019 relatif sama dengan pola panen tahun sebelumnya. Puncak panen terjadi pada Maret sedangkan luas panen terendah terjadi pada Januari.
Ihsanurijal menjelaskan, total luas panen padi pada 2019 seluas 310,01 ribu hektare dengan luas panen tertinggi yaitu pada Maret. Jika dibandingkan tahun lalu, luas panen padi di Tanah Rencong juga mengalami penurunan.
“Penurunannya itu sebesar 19,5 ribu hektare atau 5,92%,” sebutnya.