“Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid.”
Ini adalah kutipan kalimat dari Teungku Umar yang tercatat dengan rapi dalam sejarah Aceh. Artinya kira-kira, “besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh atau aku akan mati syahid.”
Namun kali ini kita tak membahas soal sejarah hidup Teungku Umar yang penuh dengan kontroversial. Tapi lebih kepada soal kopi yang melegenda dari Meulaboh.
Namanya adalah kopi Tubruk. Kopi yang disajikan dengan posisi gelas terbalik. Sensasinya luar biasa.
Salah satu lokasi yang terkenal dengan kopi tubruk di Meulaboh adalah Warung Pante Keunangan. Lokasi ini terletak di dekat muara atau pesisir Meulaboh, Suak Ribee.
Nah, ke tempat ini lah, penulis dan rombongan Senator DPD RI HM Fadhil Rahmi, berkunjung pada Minggu sore, 8 Maret 2020. Tujuannya Cuma satu, yaitu menikmati kopi tubruk yang melegenda dari bumi Teungku Umar.
Saat kami datang, suasana di Pante Keunangan sedang ramai-ramainya. Karena memang lokasi ini hanya buka dari siang hingga sore hari.
Namun penyajian yang cepat serta pelayanan yang ramah membuat para pengunjung betah berada di lokasi.
“Kopi tubruk cukup melegenda di Meulaboh. Wajib dicoba,” ujar Syukran Ahmad, salah seorang pengunjung.
“Rasanya berbeda dengan kopi di tempat lain. Penyajiannya juga berbeda,” kata alumni timur tengah ini lagi.
Kami berada di lokasi hingga jelang magrib. Menikmati segelas kopi tubruk, rujak Aceh sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang datang dari muara.
Jika anda sedang berkunjung ke Meulaboh, maka kopi tubruk adalah minuman pertama yang harus dicoba.
Selamat mencoba..!