BANDA ACEH – Salah seorang korban selamat aksi bom teroris di JW Mariot I Jakarta Febby Firmansyah berbagi pengalaman di Aceh. Katanya, Kalau orang berbagi pengalaman yang enak-enak, maka dia akan berbagi pengalaman yang tidak enak.
“Paska kejadian Bom JW Mariot 2003 banyak pelajaran yang saya petik tentang ketergantungan dengan yang lain,” kata Febby Firmansyah dihadapan aparatur Desa, mahasiswa, dan pnegak hukum saat menjadi pembicara Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coy) yang digelar FKPT Aceh di Hotel D’Pade, Lampeuneurut, Aceh Besar, Selasa (11/3). .
Febby menjelaskan, dirinya mengalami luka Bakar 42% di badan, punggung, tangan serta saraf.
“Namun saudara-saudara kita ada yang kehilangan tangan dan lain sebagainya,” ujarnya.
Febby menjelaskan juga ketika dirinya melakukan aktifitas, sering kali terjadi pusat Perhatian, apalagi ketika mencari kerja, ada penilaian terhadap fisiknya.
“Secara mental saya Normal, namun ketika dipancing kearah yang negatif, saya mulai berpikir tidak stabil,” jelasnya
Katanya lagi, saat terkena bom, Febby hanya mengartikan dua hal saja: Kenapa dirinya kena?, Apa salah dirinya?
“Saya akhirnya mengambil hikmahnya saja dari kejadian tersebut. Saya juga berhubungan baik dengan mantan Napiter dan Memaafkan atas kesalahannya,” demikian Febby.
Saat ini Febby juga kerapkali memberi sosialisasi soal perdamaian bersama mantan napiter yang tentu–katanya–sudah insyah.
Tampil menjadi pembicara acara Ngopi Coy, selain Korban Bom JW Marriot I Febby Firmansyah, ada Kabid Komunikasi Media, Hukum, dan Humas FKPT Wiratmadinata.
Hadir pada acara pembukaan Kaban Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Efendi, Perwakilan Polresta Banda Aceh, Dandim 0101 Banda Aceh, kalangan media, kampus, dan pengguna aktif media sosial.[]