Langsa-Sejumlah Satuan Kerja (Satker) menerima penghargaan realisasi anggaran tertinggi 2019 saat pembukaan Rapat Koordinasi Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) Tahun 2021, Senin malam 9 Maret 2020 di Aula Hotel Harmoni, Langsa.
Ada dua kategori yang diberikan piagam penghargaan yakni, kategori realisasi anggaran tertinggi kabupaten/kota dan kategori realisasi anggaran tertinggi per eselon.
Untuk kategori realisasi anggaran tertinggi kabupaten/kota, peringkat pertama diraih oleh Kemenag Aceh Utara, peringkat kedua diraih oleh Kemenag Aceh Besar, dan peringkat ketiga diraih oleh Kemenag Gayo Lues.
Sementara itu, kategori realisasi anggaran tertinggi per eselon, peringkat pertama diraih oleh Unit Pendidikan Islam, peringkat kedua diraih oleh Unit Bimbingan Masyarakat Kristen, dan peringkat tiga ditempati oleh Unit Sekretariat Jenderal.
Mewakili Unit Sekretariat Jenderal, Kepala Bagian Tata Usaha H Saifuddin SE menerima penghargaan tersebut.
Pelaksana Tugas Kakanwil Kemenag Aceh, Drs Djulaidi Kasim M.Ag menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh sejumlah Satker tersebut.
“Kami mengucapkan selamat dan mengapresiasi prestasi yang diraih, semoga dapat terus dipertahankan dan menjadi motivasi bagi kemenag kabupaten kota lain,” katanya.
Ia berharap, prestasi ini menjadi energi positif dalam upaya memupuk kesadaran dan kepekaan terhadap keberadaan dan peran Kemenag Aceh sebagai motivator dan fasilitator pembangunan bidang agama agar lebih sesuai lagi dengan keinginan dan harapan masyarakat.
“Keberhasilan yang dicapai pada tahun lalu, dan tahun-tahun sebelumnya, hendaknya menjadi modal dasar untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja, memperteguh komitmen, dedikasi dan profesionalisme kita terhadap tugas,” ujarnya.
Dalam kegiatan Rakor ini dihadiri oleh 217 peserta yang terdiri dari, para Kabid, Kasubbag, Kasi di Kanwil Kemenag Aceh, Perencana se-Aceh dan Kasubbag TU Kemenag kabupaten/kota se-Aceh. Turut hadir pula, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Langsa, Rektor IAIN Langsa, Dr. H. Basri Ibrahim, MA dan segenap ulama di Kota Langsa.[]