Jakarta – Para ilmuwan telah mengidentifikasi 139 planet kecil baru di luar orbit Neptunus. Temuan baru ini diperoleh setelah mencari melalui data yang dikumpulkan oleh Dark Energy Survey (DES) – sebuah proyek yang berfokus pada penyelidikan dinamika ekspansi alam semesta dengan memetakan langit selatan.
Peneliti menemukan total 316 planet minor dalam data dan menetapkan 139 belum didokumentasikan sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Daily Mail 12 Maret 2020.
Benda-benda ini berada dalam jarak sekitar 30 unit astronomi (AU), yang dekat dengan orbit Neptunus, hingga lebih dari 90 AU.
Mereka yang terlibat dalam penelitian ini tidak hanya menerapkan pendekatan baru dalam menemukan planet, tetapi juga percaya itu akan membantu pencarian di masa depan untuk Planet Nine yang misterius.
DES menggunakan teknologi untuk memetakan galaksi, mendeteksi supernova dan menemukan pola dari struktur kosmik yang membantu para ahli mempelajari tentang perluasan alam semesta kita.
Mereka mengumpulkan data inframerah dan inframerah dekat dari langit selatan dari 2013 hingga 2019.
Seorang mahasiswa pascasarjana University of Pennsylvania Pedro Bernardinelli mengatakan: “Survei khusus TNO [objek trans-Neptunus] memiliki cara untuk melihat objek bergerak, dan mudah untuk melacaknya.”
“Salah satu hal utama yang kami lakukan dalam makalah ini adalah mencari cara untuk memulihkan gerakan-gerakan itu.”
Menggunakan empat tahun pertama data DES dan perangkat lunak teknologi tinggi, tim mulai dengan dataset tujuh miliar ‘titik’ yang mewakili objek yang mungkin terdeteksi oleh perangkat lunak.
Kemudian benda-benda yang hadir pada banyak malam dihilangkan, yang termasuk bintang, galaksi dan supernova – sehingga mempersempit daftar menjadi 22 juta.
Dan kemudian tim mengurangi menjadi hanya 400 kandidat yang terlihat selama setidaknya enam malam pengamatan.
Untuk memfilter daftar kandidat mereka ke TNO aktual, yang merupakan planet yang terletak jauh dari tata surya, tim mengidentifikasi 139 objek yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Benda-benda ini berada dalam jarak sekitar 30 unit astronomi (AU), yang dekat dengan orbit Neptunus, hingga lebih dari 90 AU.
Menurut para peneliti yang terlibat, mereka percaya cara baru menggunakan TNO untuk menemukan planet dapat membantu misi mereka untuk memburu Planet Nine yang sulit dipahami.
Planet Nine pertama kali diteorikan oleh para ahli di Caltech pada tahun 2016 ketika mereka melihat bahwa sekelompok objek es di tepi tata surya memiliki orbit yang miring.
Mereka menyebut orbit gumpalan es ini – yang disebut objek Trans-Neptunus (TNO) – dibengkokkan oleh tarikan gravitasi planet kesembilan di tata surya.
Benda-benda itu memiliki orbit elips yang menuju ke arah yang sama dan miring 30 derajat ke bawah dibandingkan dengan bidang di mana planet mengelilingi matahari.
Sementara Planet Nine belum pernah terlihat, sejumlah astronom – termasuk ilmuwan di NASA – sejak itu telah merilis penelitian yang mendukung teori tersebut.