Jakarta – Kasus virus Corona atau COVID-19 di Malaysia melonjak menjadi 1.183 pada Sabtu kemarin, setelah pemerintah melacak orang-orang yang ikut acara tabligh akbar.
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan lima kematian dan 153 infeksi baru pada hari Sabtu, 90 di antaranya terkait ke acara di sebuah masjid akhir bulan lalu yang dihadiri oleh orang-orang dari dua puluh negara.
Acara keagamaan “Tabligh” yang berlangsung selama empat hari di masjid Seri Petaling dekat ibu kota, Kuala Lumpur, kini telah dikaitkan dengan 714 kasus di Malaysia atau 60% dari total kasus, dan setidaknya 840 kasus di seluruh Asia Tenggara, menurut laporan Reuters, 22 Maret 2020.
Malaysia memiliki jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di Asia Tenggara, meskipun Indonesia memiliki lebih banyak kematian yaitu 38 orang.
“Kami mengharapkan jumlah kasus meningkat minggu depan dan mendesak anggota tabligh yang terlibat datang untuk skrining,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah.
Pertemuan para delegasi keagamaan dan umat Islam dihadiri oleh 16.000 orang, 14.500 di antaranya adalah penduduk Malaysia, termasuk ratusan orang Rohingya dan pengungsi lainnya.
Untuk melacak orang-orang dari kelompok ini yang telah berpartisipasi dalam pertemuan tabligh, Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan akan mengerahkan petugas dari departemen distriknya.
Pemerintah juga telah mengirim pesan teks massal kepada para peserta untuk sukarela dites virus. Kepala polisi memperingatkan pada hari Sabtu mereka yang menolak untuk diperiksa akan dibawa ke kantor.
Total kasus Malaysia sekarang hanya di belakang Cina dan Korea Selatan di Asia.
Jepang telah mencatat 1.016 kasus dari kasus yang ditransmisikan secara domestik, meskipun penghitungannya melampaui Malaysia jika 712 kasus virus Corona dari kapal pesiar yang ditambatkan di dekat Tokyo bulan lalu dimasukkan.