BANDA ACEH – Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat (PAKAR) Aceh menilai penanganan Coronavirus Disiase (covid-19) atau virus Corona yang dilakukan pemerintah Aceh sudah tepat dan perlu dukungan semua pihak, baik secara moril maupun meteril.
Kepala Divisi Advokasi dan Kajian Musafir mengatakan, pemerintah Aceh sudah mengucurkan dana lebih kurang Rp. 5,3 Milyar untuk penanganan wabah penyakit tersebut, namun tentu belum memadai.
Menurut Musafir, anggaran yang diperlukan untuk penanganan virus corona berkisar Rp15,3 Milyar, dana itu untuk keperluan alat medis dan obat-obatan seperti yang disampaikan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
“Artinya untuk kebutuhan dana masih terkendala, harus segera dicarikan solusinya. Salah satunya memakai anggaran pokir Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) agar alihkan untuk penanganan Covid-19. Ini sekaligus sebagai benntuk Eksekutif dan legislatif membutuhkan semangat bersama, apalagi yang kita ketahui hampir 40% dana APBA diperuntukan untuk Pokir DPRA,” kata Musafir.
Dikatakan Musafir, PAKAR berani menjamin tak ada satupun anggota DPRA yang punya semangat bersama untuk mengalihkan sebagian dana pokirnya untuk kebutuhan penanganan wabah Corona yang sedang mendesak, itu sebabnya legislatif lebih menilik anggaran tak terduga sebesar Rp.118 milyar dalam RKA saat konfrensi pers.
“Pemerintah dan DPR Aceh punya tanggungjawab bersama untuk menyelesaikan ikhwal beban anggaran yang dibutuhkan, karena Covid 19 perlu di antisipasi secara serius dari sekarang dan PAKAR mengapresiasi penanganan cepat oleh pemerintah Aceh,” tutur Musafir.[]