Jakarta – Amerika Serikat menuding China banyak menutupi informasi terkait virus corona (Covid-19) yang kini telah menyebar ke 198 negara dan wilayah di dunia.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan China selama ini telah memberikan informasi keliru terkait virus serupa SARS itu, terutama terkait awal penyebarannya.
Tudingan itu diucapkan Pompeo saat rapat melalui video virtual bersama para Menlu negara G7 lainnya pada Rabu (25/3).
“Setiap negara di pertemuan itu pagi ini sangat menyadari kampanye disinformasi yang dilakukan Partai Komunis China yang ingin mencoba membelokkan fakta dari apa yang sebenarnya terjadi,” kata Pompeo kepada wartawan di Washington seusai melakukan video conference.
Pompeo menganggap China “telah dan terus terlibat dalam” kampanye media sosial yang menyebarkan teori konspirasi terkait keterlibatan AS” dalam masalah pandemi corona ini.
“Itu pertemuan yang gila,” kata Pompeo seperti dikutip dari AFP.
Pompeo mengklaim keenam negara anggota G7 lainnya juga sepakat menentang “kampanye disinformasi China” soal penyebaran corona ini.
Namun, sejumlah negara Eropa dalam G7 menekankan kerja sama lebih penting untuk memerangi pandemi global yang telah menular ke 486.702 orang di hampir seluruh penjuru dunia itu.
Tudingan itu diutarakan Pompeo tak lama setelah China menganggap bahwa pasukan AS lah yang justru pertama kali membawa virus Covid-19 ke Wuhan, kota metropolitan yang menjadi tempat kemunculan dan penyebaran virus corona pertama kali sekitar akhir 2019 lalu.
Melalui akun Twitternya, salah satu juru bicara Kemlu China, Lijian Zhao, mengatakan virus itu dibawa oleh tentara AS yang mengunjungi Wuhan sekitar Oktober 2019 lalu.
Tuduhan itu datang setelah Presiden Donald Trump berulang kali menyebut virus corona dengan istilah “virus Wuhan” yang dinilai sarat diskriminasi.
“Politikus AS ini terus bergerak menentang konsensus internasional dan terus membuat stigmatisasi terhadap China, merusak upaya China, dan mencoba menggunakan ini semua untuk mengalihkan perhatian dengan menyalahkan kami demi niat yang sangat jahat,” kata jubir Kemlu China lainnya, Geng Shuang, dalam jumpa pers rutin di Beijing hari ini, Kamis (26/3).
Per hari ini, total ada 22.020 orang di seluruh dunia dinyatakan meninggal setelah terinfeksi virus corona.
Ketika penyebaran virus corona di luar China terus melonjak, jumlah kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu justru berangsur menurun. China sempat menyatakan nihil kasus dalam beberapa hari terakhir meski kemunculan kasus Covid-19 dari pendatang luar negeri masih tinggi.
Di tengah upaya penanganan Covid-19 di dalam negeri, China mulai berupaya mengulurkan bantuan bagi negara lain seperti Italia yang menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia.
AS menuding China memiliki maksud tertentu dibalik pengiriman bantuan terhadap sekutunya di Eropa itu. AS lantas mengirimkan bantuan pesawat kargo angkatan udara dan beberapa donasi dari lembaga swasta ke Italia demi meminimalisir peran China tersebut.
“China sekarang melakukan penjualan kecil produk-produknya ke seluruh dunia dan mengklaim bahwa mereka saat ini adalah pahlawan di tengah apa yang sedang terjadi,” ujar Pompeo.
Meski begitu, Pompeo menegaskan AS masih berkenan untuk bekerja sama dengan China demi mengatasi krisis pandemi ini.