Banda Aceh – Sejumlah daerah di Aceh mulai mengalokasikan dana hingga miliaran rupiah untuk penanganan pandemi Corona. Dana itu ada yang bersumber dari mengalihkan anggaran perjalanan dinas hingga sumbangan wali kota.
Di Aceh Utara, misalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPR Kabupaten sepakat mengalihkan anggaran perjalanan dinas sebesar Rp 8,7 miliar untuk menangani Corona. Dana itu rencananya akan dipakai untuk tambahan pengadaan peralatan kesehatan, termasuk alat pelindung diri (APD) tenaga medis dan serta kebutuhan lain.
“Dalam rapat disepakati untuk memotong anggaran SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas), baik SPPD bupati, wakil bupati, SPPD pimpinan dan anggota Dewan, juga SPPD dinas, baik perjalanan luar daerah maupun dalam daerah,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 Kabupaten Aceh Utara, Andree Prayuda, kepada wartawan, Senin (30/3/2020).
Andre mengatakan, bila melihat perkembangan situasi dan wabah saat ini, pengadaan peralatan kesehatan sangat penting dan khususnya kebutuhan untuk paramedis. Hal itu baik yang di rumah sakit maupun di Puskesmas di Aceh Utara.
Sementara itu Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan wabah COVID-19. Dia mengimbau masyarakat untuk berada di rumah dan mengikuti imbauan pemerintah.
“Kami sangat mengharapkan masyarakat mematuhi setiap imbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah, khususnya imbauan untuk menetap di rumah, tidak bepergian atau tidak berkeliaran, kecuali untuk keperluan sangat mendesak,” jelas Cek Mad, sapaan akrab Bupati Aceh Utara saat dihubungi terpisah.
Walkot Sabang Sumbang Seluruh Gaji
Selain di Aceh Utara, Pemerintah Kota Sabang juga bergerak cepat untuk menangani Corona. Untuk sementara, Wali Kota Sabang, Nazaruddin mengaku akan menyumbangkan seluruh gajinya setiap bulan untuk tim penanganan Corona.
“Pak Wali Kota menyumbangkan 100 persen gajinya setiap bulan untuk digunakan dalam penanganan COVID-19 di Sabang,” kata Kepala Bagian Umum dan Humas Sekertariat Daerah Kota Sabang Bahrul Fikri, dalam keterangannya.
Gaji yang disumbangkan wali kota, jelasnya dimulai Maret 2020 hingga penanganan Corona selesai. Menurutnya Pemko Sabang serius menangani pandemi COVID-19 tersebut.
“Ini merupakan bentuk keseriusan beliau menangani COVID-19, tentu kita berharap bencana non alam di Indonesia ini segera berakhir,” ujarnya.
“Alhamdulillah di Sabang belum ada yang positif COVID-19. Kita berharap jangan sampai ada. Oleh karena itu kita tidak boleh lengah, tetap waspada, jaga jarak dan masyarakat diharapkan tetap berada di rumah,” ungkap Bahrul.
Banda Aceh Siapkan Rp 18,7 M
Sementara itu, Pemko Banda Aceh juga sudah menganggarkan dana sebesar Rp 18,7 miliar yang bersumber dari APBK 2020. Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan, ada beberapa plot anggaran yang digeser atau dialihkan untuk keperluan penanganan COVID-19.
Dana yang digeser itu seperti kegiatan/event yang bersifat mengumpulkan orang banyak dan biaya perjalanan dinas seluruh SKPK. Secara garis besar, jelasnya penggunaan dana tersebut dibagi menjadi dua bagian.
“Pertama senilai Rp 8 miliar lebih untuk belanja barang jasa dan barang habis pakai serta pengadaan belanja modal sarana. Kedua, Rp 10 miliar untuk belanja tidak terduga,” kata Aminullah dalam keterangannya.
Menurutnya, pagu pertama digunakan untuk membeli bahan disinfektan, masker, baju APD lengkap, thermal scanner, wastafel portable, spraycan, dan bilik sterilisasi. Selain itu juga untuk merehab ruang isolasi di RSUD Meuraxa, serta pemasangan baliho, pengadaan spanduk, poster, dan banner informasi bagi masyarakat.
Sedangkan dana senilai Rp 10 miliar akan dicadangkan untuk kebutuhan tak terduga. “Apabila situasi semakin parah, maka dana ini akan kita gunakan untuk pembagian sembako bagi warga kurang mampu dan para pekerja yang terdampak serta keperluan darurat lainnya,” jelas Aminullah.
Aminullah pun berharap masyarakat tetap tenang sembari meningkatkan kewaspadaan diri dan keluarga.
“Mohon dipatuhi segala protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Kita terus berikhtiar dan berdoa yang terbaik bagi Kota Banda Aceh tercinta,” ungkapnya.