BOGOR – Kasus orang yang terkonfirmasi positif terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Bogor terus bertambah. Berdasarkan data monitoring harian kewaspadaan infeksi Covid-19, hingga pukul 19.00 WIB, Selasa (7/4/2020), terdapat dua kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Bertambah 2 kasus baru positif Covid-19, satu dari dua pasien itu adalah seorang bayi laki-laki berusia 3 bulan asal Kecamatan Cibinong. Satu lagi laki-laki juga berusia 55 tahun asal Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/4/2020) malam.
Meski demikian, Ade yang menjabat sebagai Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, tidak menjelaskan terkait bayi laki-laki berusia tiga bulan itu hasil tracing (penelusuran) tertular dari mana dan metode pemeriksaan apa hingga akhirnya dinyatakan positif.
“Dengan demikian pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor hingga Selasa ini total sebanyak 23 kasus dengan rincian positif aktif 17 orang, sembuh tiga orang dan meninggal tiga orang,” katanya.
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya bertambah menjadi 439 kasus, dengan rincian 325 orang masih dalam pengawasan atau perawatan RS dan selesai 114 orang, termasuk yang meninggal 9 orang.
“Adapun untuk yang Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 815 kasus, dengan rincian selesai 491 orang, dan masih dalam pemantauan 324 orang,” tukasnya.
Sementara itu, di Kota Bogor, kasus pasien Corona yang meninggal juga terus bertambah. Berdasarkan data hasil monitoring tim Gugus Tugas Covid-19 terhitung hingga pukul 14.00 WIB, Selasa (7/4), akumulasi penambahan pasien meninggal menjadi 26 orang, masing-masing dari kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 18 orang dan Pasien Terkonfirmasi Positif 8 orang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Sri Nowo Retno menyebutkan, adanya penambahan angka kasus meninggal ini dari pasien yang berstatus Terkonfirmasi Positif yakni satu orang. Sehingga kasus meninggal dunia pasien Terkonfirmasi Positif jadi delapan orang.
“Jumlah pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Kota Bogor tetap 41 orang, dengan rincian belum ada yang sembuh dan masih dalam pengawasan/perawatan RS berkurang satu orang karena meninggal jadi 33 orang,” jelas dr Sri yang menjabat sebagai Juru Bicara Pemkot Untuk Siaga Corona Kota Bogor.
Untuk kasus PDP, total 79 orang dengan rincian kabar baik yang sembuh atau selesai menjadi 23 orang dibandingkan hari sebelumnya hanya 13 orang. “Sehingga pasien yang masih dalam pengawasan di sejumlah RS tinggal 38 orang, untuk yang meninggal tetap 18 orang dengan hasil tes swab nya masih menunggu pemeriksaan Laboratorium Balitbangkes Kemenkes,” paparnya.
Adapun kasus Orang Dalam Pemantauan total berjumlah 811 orang dengan rincian selesai 416 orang dan masih dalam pemantauan 395 orang. Untuk mencegah Corona, Pemkot Bogor melalui Dishub Kota Bogor terus intensif melakukan antisipasi dengan cara memeriksa suhu tubuh para penumpang dan menyemprotkan disinfektan ke sejumlah kendaraan angkutan umum (angkot) dan kendaraan lainnya.
Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, kegiatan ini akan dilakukan di lima titik dan hari ini sudah dilakukan di jalan Pahlawan, Kecamatan Bogor Selatan. Satu persatu penumpang dan pengemudi di cek suhu tubuhnya menggunakan thermogun. Bahkan, pengendara motor pun ikut di cek suhu tubuhnya. “Ada lima titik di minggu ini. Tadi di Jalan Pahlawan dan besok di daerah Pasir Kuda,” terangnya.
Eko menambahkan, program pemeriksaan suhu tubuh dan penyemprotan desinfektan ini bekerja sama dengan jajaran Dinkes, BPBD, TNI/Polri, dan lurah setempat. Selain itu, petugas gabungan juga menyosialisasikan kepada pengguna jalan mengenai penggunaan masker, menghimbau agar jangan keluar rumah jika tidak perlu dan tetap melakukan Social Distancing di dalam angkutan umum.
“Tadi banyak juga ditemukan ada yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius dan sudah dicatat identitasnya. Kami menyarankan mereka agar beristirahat, jika merasa kurang sehat segera ke Puskesmas,” tuturnya.
Selain itu pihaknya juga memberikan sedikit bantuan sosial berupa sembako ke beberapa pengemudi angkutan umum. “Sebenarnya bantuan ini sebagai pemantik bagi pihak yang mampu, karena Covid-19 ini banyak yang terdampak,” pungkas Eko.