JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyusun regulasi pembatasan bagi masyarakat yang akan datang ke wilayah Ibu Kota usai Lebaran nanti. Hal itu untuk mencegah potensi peningkatan penyebaran virus Corona (Covid-19).
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Dany Sukma mengatakan, saat ini pihaknya masih membahas rencana kebijakan pembatasan warga yang datang ke Jakarta pada Hari Raya Idul Fitri mendatang. Menurutnya, kebijakan tersebut harus didukung oleh intansi pemerintah daerah setempat ataupun pemerintah pusat.
Ketika ditanya apakah teknisnya semacam operasi yustisi, Dany enggan berkomentar lebih jauh. Dia meminta agar tunggu pembahasannya terlebih dahulu.
“Harus ada kerja sama dengan pemerintah daerah lain untuk membatasi kedatangan orang ke Jakarta nanti. Kami lagi bahas hari ini perihal kebijakan itu,” kata Dany Sukma saat dihuhungi, Senin (4/5/2020).
Dany menjelaskan, pembatasan kedatangan orang ke Jakarta itu untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona tahap kedua. Artinya, jangan sampai kasus penyebaran virus Corona sudah turun, nantjnya kembali meningkat ketika mereka datang ke Jakarta.
Kepada masyarakat yang masih berada di Jakarta, Dany mengimbau agar tetap mengikuti peraturan pemerintah untuk tidak mudik. “Jumlah pemudik tiap tahun musim lebaran itu mencapai tujuh juta penduduk. Kalau saat ini kami belum pegang datanya karena tidak ada posko mudik. Dinas Perhubungan yang mencatat keberangkat dari terminal, kereta api dan angkutan lainnya,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan membatasi kedatangan orang ke Jakarta usai Lebaran nanti sebagai bentuk ketegasan Pemprov DKI dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19. Untuk menjakankan kebijakan pembatasan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI dalam menghalau pendatang dari daerah masuk ke wilayahnya.
“Karena itu saya berpesan bagi warga Jakarta, jangan tinggalkan kota ini, karena kalau anda meninggalkan kota ini sekarang, belum tentu anda bisa kembali cepat,” ujarnya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu 2 Mei 2020.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini akan meminta arahan Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. Jika tetap nekat mudik, kata dia, maka upaya kembali lagi ke Jakarta bakal menemui jalan sulit. Namun, ia belum menjelaskan secara rinci ihwal mekanisme rencananya tersebut.
“Nanti akan ada prosedurnya tersendiri, itu sedang difinalkan, nanti setelah final pasti akan kami umumkan,” pungkasnya.