BANDA ACEH – Curah hujan yang tinggi terjadi di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar sejak 7 Mei 2020 dini hari telah membuat Banda Aceh dan Sebagian Aceh Besar mengalami kebanjiran.
Jumat pukul 10.15 WIb, salah seorang relawan Darwati peduli banjir atas nama Nisa warga Keutapang Darul Imarah Kab Aceh melaporkan bahwa terjadi peluapan debit air di daerahnya.
Atas informasi ini, Darwati A Gani, anggota DPR Aceh Fraksi PNA turun ke lokasi bersinergi dengan geuchik dan tokoh setempat, serta TKSK, BPPA Aceh Besar dan segenap unsur Pemkab Aceh Besar melakukan evakuasi warga, yang di dalamnya terdapat anak -anak dan wanita hamil ke Gedung SD Keutapang.
“Debir air sangat tinggi lebih kurang 1,20 CM atau sedada orang dewasa,” ujar Darwati A. Gani.
Darwati juga mendapatkan Informasi dari teamnya bahwa kawasan perbatasan Aceh besar kawasan pegunungan Geureutei, Gunung paroe dan gunung kulu telah terjadi beberapa titik longsor tanah gembur yang bercampur bebatuan dari gunung.
“Untuk itu perlu ekstra kehati – hatian bagi para pelintas Barat Selatan – Banda Aceh.”
Menurutnya, hal serupa juga cukup mengkhawatirkan di Kompleks Perumahan Gampomg Neuheun, Gampong Labuy Kecamatan Mesjid Raya.
Team Relawan Darwati ikut melaporkan bahwa air yang tak berhenti turun dari pengunungan ikut menbawa serta batu gajah dan bebatuan lainnya yang dikhawatirkan akan menghantam dinding rumah warga Kompleks Budha Suci, Kompleks Jacky Chen di Gampong Neuheun, dan Kompleks Arab Chariry di Labuy.
“Hal Ini tak bisa dipungkiri akibat pemotongan kayu HTI di atas pengunungan Labuy dan Neuheun serta Ujong Batee dan pengambilan batu galian c yang terjadi secara luas dan continue terjadj sejak pasca tsunami hingga hari ini,” ujar Darwati dengan wajah penuh khawatir.
Menurut Darwati, dirinya telah berkoordinasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Feofisika (BMKG).
“Dan Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh masih dalam potensi cuaca hujan lebat, hujan petir, angin kencang dan gelombang tinggi. Untuk itu kita patut waspada dan siaga serta tetap semangat dalam menjalankan ibadah puasa, “bala ta saba nikmat ta syuko, disinan le ureung akan bahagia,“ kata Darwati. []