BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, mengatakan pandemi Covid-19 telah menuntut perubahan dan menawarkan arah baru bagi peradaban manusia. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi untuk proses belajar mengajar.
“Betapa tidak, sejak terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia telah memberikan efek bagi semua sektor kehidupan masyarakat, tak terkecuali bagi dunia pendidikan, sehingga banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memustus mata rantai covid-19 tersebut. Salah satunya adalah melaksankan program work from home and learn from home,” ujar Rektor Unsyiah dalam diskusi santai secara daring yang diselenggarakan oleh oleh Jurusan PPKN FKIP Unsyiah bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa di bawah manajemen Suhendri dan kawan-kawannya, Kamis 14 Mei 2020.
Diskusi online dengan aplikasi zoom meeting ini diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia.
Diskusi ini dipandu oleh Maimun bin Lukman, dosen serta sekretaris dari jurusan PPKN FKIP Unsyiah.
“Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, kita di Unsyiah telah mengambil-langkah-langkah strategis dengan penuh pertimbangan dan juga didasari oleh legalitas hukum secara formal.”
Menurut Samsul, diantara langkah-langkah yang dilakukan yaitu melaksanakan program belajar mengajar jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
“Kebetulan Unsyiah memang telah menerapkan sistem e-learning jauh sebelum ada covid ini. Jadi dosen Unsyiah sebagian besar telah sangat siap melaksanan pembelajaran dengan sistem e-learning ini, walaupun sebagian kecil memang masih ada dosen yang belum mampu mengoprasikan portal khusus e-learning, maka sampai sekarang kita masih terus melatih dosen agar bisa mengoperasikan sistem e-learning tersebut,” kata Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, dalam diskusi yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15 WIB ini.
“Memang yang menjadi kendala saat ini adalah akses internet yang belum merata, ada daerah yang belum memiliki akses internet, sehingga menyulitkan mahasiswa, menghadapi kendala ini Unsyiah telah bekerjasama dengan Telkomsel untuk mempermudah akses internet bagi mahasiswa. Dari 130 universitas yang diberikan fasilitas Bebas Akses Ilmupedia 30GB untuk setiap mahasiswa, Unsyiah salah satu kampus yang mendapatkan kesempatan itu. Selain itu, Unsyiah sendiri juga memberikan subsidi kuota internet sebanyak 8 GB untuk 13 mahasiswa dengan cara mengisi langsung (Inject) ke nomor mahasiswa yang terdaftar di sistem KRS online.”
Diskusi ini juga menghadirkan pembicara Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D selaku Dirjen Dikti/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, serta Dede Yusuf, Wakil Komisi X DPR RI.