Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Nanggroe

BMKG: Gelombang Setinggi 4 Meter Berpeluang Terjadi di Perairan Barat Aceh

Admin1 by Admin1
17/05/2020
in Nanggroe
0
BMKG: Gelombang Setinggi 4 Meter Berpeluang Terjadi di Perairan Barat Aceh

Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini sekaligus mengingatkan masyarakat pelayaran dan masyarakat pesisir untuk mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada 16-18 Mei 2020.

Gelombang tinggi ini merupakan dampak terjadinya pusat tekanan rendah di Laut Andaman, utara Aceh.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menjelaskan pusat tekanan rendah 996 hektopascal (hPa) di Laut Andaman membentuk pola sirkulasi udara yang saat ini terpantau di perairan barat Aceh.

Menurutnya, dengan munculnya pusat tekanan rendah tersebut, maka pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari utara-timur dengan kecepatan 5-20 knot. Sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 5-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, barat Aceh, selatan Pulau Jawa, dan Laut Arafuru.

“Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” kata Eko dikutip dari Antara, Sabtu (16/5).

Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat sumba, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Selat Karimata, Laut, Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Madura hingga Kepulauan Kangean, Selat Makassare bagian selatan, dan perairan Kotabaru.

Perairan lainnya, perairan Kepulauan Selayar-Kepulauan Sabalana, Teluk Bone bagian selatan, perairan Manui-Kendari, perairan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat, perairan utara Kepulauan Kei – Kepulauan Aru, serta perairan Fak-Fak – Amamapare.

Sedangkan tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Sumeulue hingga Nias, perairan timur Kepulauan Mantawai hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan.

Selain itu, perairan selatan Pulau Sawu – Pulau Rotte – Kupang, Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, periaran selatan Ambon, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei – Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Samudera Pasifik utara Biak hingga Jayapura.

Sementara itu, tinggi gelombang 4,0 meter lebih berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan timur Enggani, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.

“Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, baik perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m),” kata Eko.

Sumber: CNNIndonesia

Tags: acehbmkggelombang tinggi
Previous Post

Studi Harvard: Lockdown 3 Bulan Bisa Redam Kematian Akibat Covid-19

Next Post

Banyak Aturan di Aceh Dinilai Tak Mendukung Iklim Investasi

Next Post
Terkait Lahan Untuk Eks Kombatan, Pengamat Sebut Perlu Regulasi

Banyak Aturan di Aceh Dinilai Tak Mendukung Iklim Investasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Senator Azhari Cage Kutuk dan Kecam Perdagangan Orang Aceh ke Malaysia

Azhari Cage Minta Hasil Kesepakatan 4 Pulau Disahkan dalam Putusan Resmi

18/06/2025
Bupati H Mirwan MS : Ulama adalah Pelita Ummat

Bupati H Mirwan MS : Ulama adalah Pelita Ummat

18/06/2025
Sah, Presiden Putuskan Status Empat Pulau, ini Tanggapan Wali Nanggroe dan JK

Sah, Presiden Putuskan Status Empat Pulau, ini Tanggapan Wali Nanggroe dan JK

18/06/2025

Iran Ungkap Rahasia Cepat Punya Pengganti Jenderal yang Dibunuh Israel

18/06/2025
Israel Ultimatum Iran Bakal Serang Situs Nuklir Lagi Dalam Waktu Dekat

Israel Ultimatum Iran Bakal Serang Situs Nuklir Lagi Dalam Waktu Dekat

18/06/2025

Terpopuler

Andi Firdaus Ditunjuk Jadi Jubir Bupati Pidie

Andi Firdaus Ditunjuk Jadi Jubir Bupati Pidie

16/06/2025

Polres Aceh Tenggara Terima BKO Personil Unit K9 Beserta Dua Anjing Pelacak

Mualem Kembalikan Panglima Do Sebagai Ketua DPW PA Abdya, Tarzani Sekretaris

Sah, Prabowo Tetapkan 4 Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh

Nazar Apache Meriahkan Puncak HUT ke 18 Tahun Pidie Jaya

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com