Oleh : Roni Haldi
Penghulu Muda KUA Kec. Susoh, Abdya dan Penulis Buku Semerbak Petuah Ayah
لو يعلم العباد ما في رمضان اتمنا أمتي أن يكون رمضان السنة كلها..
“Kalaulah mereka tahu apa yang terdapat di dalam ramadhan, niscaya ummatku akan menginginkan Ramadhan setahun penuh.”
Melalui hadits marfu’ ini disebutkan Al Haitsamy dalam Al Majma’ jilid 3 hal. 141. Rasulullah jauh hari sebelum Bulan Mulia itu datang, telah mengabarkan sekaligus mentasji’ para sahabatnya akan kedatangan tamu mulia bernama Ramadhan.
Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya penuh semangat merona kegembiraan berbalut kebahagiaan. Bagaimana tidak, kedatangan Ramadhan menjadi penyebab dibukanya pintu-pintu syurga, ditutup rapatnya pintu-pintu neraka. Tak cukup itu saja, para penggoda pembisik keburukan berlaqab syaithan diikat kuat tak dilepas kekang. Diwaktu yang mana Allah Ta’ala sediakan sedemikian keutamaannya? Ibadah mana yang Allah beri janji ganjaran pahala serupa? Sungguh Ramadhan adalah peluang penuh melimpah keberuntungan.
“Telah datang bulan Ramadhan, bulan mulia, telah Allah wajibkan puasa. Dibukakan pintu-pintu syurga ditutupnya pintu- pintu neraka, dibelenggunya syaithan, didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatinya maka ia telah kehilangan pahala seribu bulan.”
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ.
Begitulah keutamaan yang terbentang disediakan Allah dalam bulan mulia bernama Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam kabarkan melalui haditsnya oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dalam Sunan An Nasa’i pada Bab keutamaan bulan Ramadhan jilid 4 hal. 26.
Hadir diri dalam bulan suci Ramadhan adalah nikmat tertinggi tiada terkira. Betapa tidak, tak sedikit telinga mendengar kabar berita pengumuman saudara jiran tetangga yang telah mendahului kita lewat mikropon Mesjid atau Mushalla. Pertanda kehadiran kita disaat Ramadhan tiba merupakan peluang berharga belum tentu berulang berikutnya. Mu’alla Ibn Al Fadhil menyebutkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam saja bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberkahi di bulan Rajab dan Sya’ban dan moga disampaikan usia hingga berjumpa dengan Ramadhan yang mulia. Sebagaimana tercantum dalam sunan At Thabrani.
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان.
Imam Ibnu Rajab Al Hambali dalam kitabnya Lathaiful Ma’arif bab keutamaan bulan Ramadhan hal. 213 disebutkan sebuah sya’ir keberuntungan seseorang yang diberi peluang hadir mengikuti Ramadhan.
أتي رمضان مزرعة العباد لتطهير القلوب من الفساد
فأد حقوقه قولا وفعلا وزادك فاتخذه المعاد
فمن زرع الحبوب وما سقاها تأوه نادما يوم الحصاد
Telah tiba Ramadhan bulan bercocok tanam
Para hamba bersihkan hati dari keburukan
Tunaikan haknya perkataan dan perbuatan
Dan ditambahkan maka akan mendapat kebaikan
Barangsiapa yang menanam biji ia juga yang akan memanennya
Mereka mengeluh karena melimpahnya hasil panennya.
Beruntunglah yang bisa hadir diri dan jiwanya dikala Ramadhan tiba. Bersihkan hati dari kotoran keburukan. Hati kotor memberatkan diri menanam saham kebaikan dikala Ramadhan. Ramadhan itu kesempatan menanam biji amal kebajikan agar dituai melimpah ruah tanpa penyesalan. Bangga dan bahagialah bisa hadir diri di bulan suci Ramadhan.