BANDA ACEH – Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, hingga saat ini Pemerintah Aceh telah menerima sebanyak 1.273 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 396 berkas mahasiswa Aceh di luar negeri dan sebanyak 877 berkas mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di dalam negeri.
“Dari total 1.273 berkas yang sudah masuk, sebanyak 1.103 berkas sudah kita proses. Sedangkan 170 berkas sisanya tidak diproses karena tidak masuk dalam syarat administrasi. Laporan yang disampaikan seluruhnya sudah final hingga batas tanggal 20 Mei kemarin,” ujar Iswanto..
Untuk itu, Iswanto mengimbau agar Jamas bersabar, karena pemerintah harus bergerak sesuai mekanisme yang ada, meski semua pihak memahami ada masyarakat dan mahasiswa yang membutuhkan bantuan bantuan di masa pendemi ini, namun tidak bisa dilakukan secara sembarangan semua harus bergerak teratur sesuai jalur.
“Kalau Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2Dnya sudah keluar semua. Namun, ternyata bank yang dituju seluruhnya non Bank Aceh Syari’ah. Ini tentu akan menjalani proses yang berbeda karena harus melalui Bank Indonesia. Jika semuanya menggunakan Bank Aceh Syari’ah, maka sehari sudah langsung cair, tapi karena melalui bank lain, maka kita harus mengikuti ketentuan bank tersebut,’sambung Iswanto.
Iswanto menambahkan, dari total 1.103 berkas yang sudah diproses hingga saat ini belum ada yang bermasalah, belum ada yang dikembalikan dari bendahara maupun dari pihak Bank Aceh Syari’ah. Namun, jika ada laporan gagal atau koreksi rekening, maka kami akan segera menyurati Bank Aceh dengan surat return,” imbuh Iswanto.
Mantan Kabah Humas Pemkab Aceh Besar itu juga menyampaikan maaf atas proses administrasi yang diangap berjalan lambat karena ada tahap-tahap dan mekanisme yang harus dijalankan oleh aparatur yang mengurusi pencairan bantuan ini.
“Keterlambatan ini karena masalah administrasi serta transfer bank. Keterlambatan ini semata-mata karena petugas harus benar-benar teliti. Pemerintah Aceh tentu ingin bisa sesegera mungkin mencairkan dana bantuan kepada teman-teman mahasiswa di luar sana. Namun pimpinan kita tentu tak ingin aparaturnya justru tersangkut masalah hukum di kemudian hari. Kehati-hatian sangat diutamakan karena pemerintah harus bekerja sesuai mekanisme yang ada,” kata Iswanto.
Dalam kesempatan tersebut, Iswanto mengajak seluruh masyarakat Aceh, baik yang saat ini sedang berada di Aceh maupun sedang bekerja dan menimba ilmu di luar Aceh, untuk mempekuat barisan, saling dukung dan menguatkan dalam kerja-kerja dan upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 ini.
“Mari bersama, bersatu padu saling dukung dan saling menguatkan. Upaya pencegahan dan penanganan virus ini membutuhkan keterlibatan semua pihak. Mari bergerak melakukan yang terbaik sesuai bidang dan kemampuan masing-masing. Tetap di rumah aja, selalu jaga jarak dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat,” imbau Iswanto.[]