PRIA ini bernama lengkap Imam Juaini. Ia merupakan pendiri dan Direktur Komunitas Saleum Group dari 2006 hingga sekarang.
Saleum Group sendiri telah melalang buana ke sejumlah negara di dunia.
Pria kelahiran Kota Bakti 3 Januari 1979 merupakan sosok yang memiliki peran penting dibalik nama besar Saleum Group.
Sentuhan dinginnya telah melahirkan sejumlah karya besar di Aceh. Termasuk tembang ‘Asoe Nanggroe’ yang populer di media social Aceh selama beberapa hari terakhir.
“Bagi saya, seni dalam masyakat tidak hanya sekedar hiburan, tapi sarana penanaman nilai-nilai dari suatu kebudayaan, seperti pendidikan, tauhid, patriotik, kepemimpinan, kebersamaan, gotong royong dan nilai aturan-aturan,” ujar Imam, demikian ia biasa disapa, saat bincang-bincang dengan atjehwatch.com di Café Gampong Gayo, Darussalam, Kota Banda Aceh, Rabu malam 18 Mei 2020 lalu.
Ya, Imam bukanlah sosok baru di kalangan seniman dan aktivis Aceh. Magister Ilmu Sejarah dan Tamaddun Islam ini sudah aktif berseni sejak masih berstatus mahasiswa di UIN Ar-Raniry.
Ia merupakan pengurus BEMA IAIN Ar- Ranry sejak tahun 2000. Pahitnya konflik serta perjuangan mahasiswa Aceh menuntut referendum turut membesarkan namanya.
Di bidang seni, Imam merupakan Ketua Umum Sanggar Seni Seulaweut IAIN 2001-2006, Pembina Sanggar Seulaweut 2006-2011, Pembina Sanggar Tamaddun Adap 2007-2008. Ia juga Pendiri Grup Musik Saleum Grup 2005.
Tak hanya di kampus, banyak prestasi yang diukir oleh pria murah senyum ini. Beberapa di antaranya, seperti penyaji terbaik pengelaran seni nusantara Senanyan Jakarta 2001, Meuhibah Seni Budaya Aceh- Malaya 2003, penampilan malam seni budaya Aceh-Sunda, Bandung 2004, penampilan live TV3 Malaysia 2006 serta Konsfrensi International Hawaii, USA 2008.
Serta sederet penampilan seni lainnya yang mengundang rasa kagum dunia terhadap seni Aceh lainnya.
“Seni Aceh itu mendunia. Semua ini tak terlepas dari kerja keras para seniman Aceh. Saleum Group hanya bagian kecil di dalamnya,” ujar Imam merendah.
“Eksistensi seni di masyarakat Aceh tidaklah pernah hilang dari kekuatan unsur-unsur Islam, sehingga srtuktur gerak, syair dan juga musik tidak pernah hilang dari ketentuan-ketentuan Islam di dalamnya,” kata Iman lagi.
Biodata Imam Juaini
Nama: Imam Juaini
TTL: Kota Bakti 3 jAnuari 1979
Pekerjaan: seniman
Pendidikan : S2 Sejarah dan Tamaddun Islam
Penglaman orgnisasi
Pengurus BEMA IAIN Ar- Ranry 2000- 2001
Ketua Umum Sanggar Seni Seulaweut IAIN 2001-2006
Pembina Sanggar Seulaweut 2006-2011
Pembina Sanggar Tamaddun Adap 2007-2008
Pendiri Grup Musik Saleum Grup 2005
Pendiri dan Direktur Komunitas 2006- sekarang
Pengalaman Tampil/ Prestasi
- Penyaji Terbaik Pengelaran Seni Nusantara Seunayan Jakarta 2001
- Meuhibah Seni Budaya Aceh- Malaya 2003
- Penampilan malam seni budaya Aceh- Sunda, Bandung 2004
- Penampilan live TV3 Malaysia 2006
- Konsfrensi Internasional Hawaii, USA 2008
- Juara 3 Festival International,Turky 2010
- Penyaji Festival Internasinal Musik Tasawuf, Turky 2011
- Penampilan Toraja Internasional 2013
- Penampilan Woldmusik, Ampang Malaysia 2015
- Penampilan Wold Musik Camp Bogor 2017
- Koregrafer Tari Massal Penutupan Penas 2017
- 11.Koregrafer Opening Sail Sabang 2017
- 12.Koregrafer Opening Massal PKA 7 2018
- Penata opening Rapai International Festival 1 Banda Aceh 2016
- Koregrafer opening MTQ Nasional Unsyiah 2019
- Penata tari Rapai Geleng Massal Abdya 2019