BANDA ACEH – Gerakan Aneuk Muda Sosial atau yang sering disapa GAMS Aceh menilai ada yang janggal dalam pernyataan pemerintah dalam beberapa hari yang lalu tentang Aceh yang masih ditetapkan sebagai daerah darurat Covid 19. Hal ini dikemukakan oleh ketua GAMS Aceh Riski Maulizar.
Menurutnya, pemerintah Aceh seolah mamanfaatkan moment isu corona agar dapat menguras APBA.
“Yang mana di Aceh, telah dicadangkan sebanyak 1.7 Triliun, belum lagi dengan anggaran tak terduga yang saat ini sedang digunakan untuk mengatasi corona di Aceh,” ujar Riski Maulizar.
“Harusnya dengan melihat pola kehidupan masyarakat Aceh selama covid 19 ini terjadi maka sepantasnya kita di Aceh harus punya rasa optimis yang besar untuk mampu keluar dari wabah ini. Kita semua tahu bahwasannya selama covid 19 ini terjadi, maka ini sangatlah menyesanggarakan dari semua kalangan di segala sektor, terkhususnya dari sektor ekonomi masyarakat yang mana ekonomi merupakan pundi utama kebutuhan sehari hari dalam menjalani kehidupan.”
“Kita memang sangat perlu mewaspadai covid ini agar tidak merebak dan merajalela di Aceh, akan tetapi selama ini pola masyarakat yang juga sangat banyak yang tetap beraktivitas seperti biasanya baik dalam tempat tempat keramaian seperti shalat berjamaah di mesjid, warung kopi, tempat wisata dan lainnya ini telah menunjukkan optimisme yang tinggi bahwasannya kita tidak perlu lagi khawatir yang berlebihan akan tetapi tetap penuh dalam kewaspadaan dan mengikuti protokol kesehatan seperti meggunakan masker dan menjaga jarak dan sebagainya,” katanya lagi.
Riski juga mengatakan Pemerintah Aceh agar tidak mengambil kesempatan untuk dapat menguras dana APBA melalui isu isu yang digelontarkan di media media massa tentang masyarakat yang terpapar corona yang ternyata setelah keluar hasil swab adalah negatif.
“Dengan di perpanjangnya status darurat covid 19 di Aceh maka pemerintah bisa terus menerus menggunakan anggaran yang mana kita ketahui selama ini tidak ada transparansi ke publik kemana saja anggaran itu mengalir, maka dalam hal ini indikasi untuk menyelewengkan anggaran Aceh sangatlah besar dan kita tidak menginginkan itu terjadi.”
“Pemerintah mari bekerja untuk lebih ikhlas agar kita mampu mewujudkan visi dan misi Aceh kedepan tercapai seperti apa yang telah menjadi janji janji politiknya untuk Aceh terkhususnya keikhlasan dalam bekerja menangani wabah ini di aceh, jangan ada kepentingan pribadi maupun kelompok, jangan ada kepentingan politik, dan jangan memanfaatkan keadaan, terlebih jangan mencari untung di saat semua rakyat lagi buntung,” katanya. []