Oleh : Tu Sudan
Pemerintah aceh agaknya lebih memperhatikan hajat jasmaniyah dari pada hajat rohaniyah umat. Terlihat dari perlakuan yang tidak sama antara pemenuhan akan kebutuhan rohani seperti shalat jumat, shalat berjamaah di masjid terlebih pada bulan ramadhan yang masih dikekang dan diawasi dengan ketat namun pemenuhan hajat jasmani dibiarkan bebas tanpa ada batasan jarak didalamnya seperti tetap dibukanya pasar, warung kopi, toko-toko dan pusat perbelanjaan lainnya, sehingga kesannya pemerintah hanya tegas kepada masjid namun tidak tegas kepada yang lainnya. Perlu diingat bahwa dengan tidak terpenuhinya kebutuhan rohani umat dapat menyebabkan penyakit yang lebih berbahya dari Covid 19 ini. Pemerintah sejatinya lebih bijak dan selektif mengambil kebijakan dan dapat mengedukasi umat melalui pemberdayaan masjid dengan tetap mengedepankan protap Covid-19) sehingga kebutuhan rohani umat dapat tersalurkan.
Masjid harus menjadi klinik (rumah kesehatan) bagi jamaah. Artinya masjid hendaknya dijadikan pusat informasi kesehatan bagi jamaah apalagi kalau masjid dapat menyediakan salah satu / sebagian aset masjid sebagai darussyifa’ (rumah isolasi) bagi jamaah yagg terdampak Covid-19 atau ODP. Selain itu, masjid dapat mengajak jamaah lain untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap jamaah yang terdampak dengan membantu supply kebutuhan jamaah. Inilah saatnya para aktivis masjid (ta’mir masjid, badan kesejahteraan masjid/BKM, dewan masjid Indonesia, badan komunikasi & koordinasi pemuda remaja masjid /BKPRMI) membuktikan eksistensi & perhatian mereka sebagai khadimul umat (pelayan dan pengayom umat) bukan sebagai sayyidul umat (pemimpin umat) yang harus diikuti tatkala meminta sumbangan dan ajakan gotong royong saja seperti dalam membangun masjid.
Untuk saat ini, kita semua harus bekerja bersama untuk mendukung pemerintah dan ulama dalam memutuskan rantai virus corona. Akhirnya, dengan tawakkal spenuhnya kpd Allah, beristigfar dan muhasabah atas segala khilaf semoga Covid-19 ini menjadi balaan hasanan (ujian kebaikan) bagi kita.
Dan semoga cepat diangkat oleh Allah dengan selalu berdo’a”: ( Ya Allah, kami berada di dalam lindungan-Mu dan dibawah panji-panji-Mu, maka lindungilah kami dengan perlindungan-Mu, dan sebar luaskanlah panji-panji (agama) Mu, peliharalah kami dari bala-bala yang menyebar di bumi Mu, dan yang turun dari langit Mu”.
Penulis adalah Alumni omdurman universitas Islam – Sudan | Wakil ketua 3 STISNU Aceh | ketua Program Lembaga Donasi Rumoh Indonesia (RUI) | ketua ADM & Kesekretariatan HUDA Banda Aceh | Ketua Pemberdayaan SDM & Pelatihan ISAD | Dewan Pakar PERGUNU Banda Aceh | IKAT Aceh | Sekarang sedang menyelesaikan S3 di Sudan.