BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al Haytar berharap kepada pemerintah pusat, agar merealisasikan kesepakatan bersama penyelesaian konflik Aceh yang tertuang dalam perjanjian bersama (MoU) Helsinki, 15 Agustus 2005 lalu secara penuh.
“Kami minta kepada pemerintah pusat agar senantiasa memperhatikan kekhususan Aceh dengan serius, jujur dan ikhlas, agar semua penyelesaian kesepakatan bersama penyelesaian konflik Aceh sesuai MoU Helsinki, dapat direalisasikan dengan sebaik-baiknya,” kata Malik Mahmud dalam wawancara khusus secara daring di Banda Aceh, Sabtu (6/6/2020).
Harapan tersebut disampaikan pada momentum 10 tahun wafatnya Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, almarhum Teungku Muhammad Hasan Tiro yang diperingati tanggal 3 Juni setiap tahun di Aceh.
Malik Mahmud menegaskan, dari saat kesepakatan bersama perdamaian MoU Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 lalu di Helsinki, Finlandia, perdamaian Aceh selama ini sudah terjalin dengan sangat baik.
Hal ini terjadi karena komitmen bersama para pihak terdiri dari GAM, pemerintah pusat, TNI, Pemerintah Provinsi Aceh, serta seluruh masyarakat Aceh yang bersama-sama ingin merawat perdamaian.
Dia berharap, kerja sama yang sudah terjalin dengan sangat baik antara GAM, Pemerintah Republik Indonesia, TNI, Pemerintah Aceh serta seluruh komponen masyarakat Aceh harus terus ditingkatkan.
Khusus terhadap Pemerintah Provinsi Aceh, Wali Nanggroe Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al Haytar berpesan agar menjalankan pemerintahan di Aceh secara baik.
Hal ini tentunya dengan tidak melupakan bahwasanya Aceh telah meraih Undang-Undang pemerintahan sendiri secara khusus dan istimewa (lex specialist), yang tertuang dalam MoU Helsinki.
“Pastinya, Pemerintah Aceh agar dapat mensejahterakan seluruh rakyat Aceh,” kata Malik Mahmud.
Khusus terhadap para pejuang GAM dan masyarakat Aceh, dia juga mengingatkan untuk terus meningkatkan semangat perjuangan dalam meraih kesejahteraan dan meningkatkan martabat masyarakat Aceh.
Hal tersebut sesuai amanat almarhum Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Teungku Muhammad Hasan Tiro kepada seluruh masyarakat Aceh.