POSISI Mualem Muzakir Manaf bisa jadi sebagai kandidat terkuat calon gubernur Aceh untuk pilkada 2022 mendatang. Setidaknya, hingga pertengahan 2020 ini, nama Mualem masih unggul di antara kandidat lainnya.
Jalan Mualem menuju Aceh 1 dinilai jauh lebih nyaman dibanding pilkada 2017 lalu. Konon lagi Irwandi yang menjadi pesaing terkuat selama dua pilkada terakhir, kini mendekam di penjara tanah Jawa karena kasus korupsi.
Faktor yang menguntungkan Mualem lainnya adalah harmonisnya kembali hubungan PA-PNA di kabupaten kota di Aceh.
Keadaan ini membuka khas kemenangan Mualem dan calon pasangannya nanti untuk menang lebih besar.
Meski pilkada Aceh baru akan berlangsung pada 2022 nanti, namun pembicaraan politik terkait Aceh I dan Aceh 2 mulai menyebar dari warung-warung kopi di Aceh. Terutama siapa calon wakil pendamping Mualem nantinya.
Di kalangan internal Partai Aceh, nama calon pendamping Mualem yang sering disebut-sebut adalah Kamaruddin Abubakar atau Aburazak.
Munculnya nama ini sebagai calon pendamping Mualem di pilkada 2022 nanti, sebenarnya tak mengejutkan public Aceh. Pasalnya, Aburazak adalah sosok yang selama ini dianggap melekat untuk menutup kekurangan Mualem.
Aburazak adalah Sekretaris Jendral (Sekjend) DPA Partai Aceh yang selama ini focus menjalankan adminitrasi Partai Aceh.
Ia juga merupakan adik angkatan Mualem di Camp Tajura, Libya. Wakil Panglima semasa konflik dan juga wakil ketua KPA Pusat.
Aburazak juga ketua harian KONI Aceh. Dimana, Mualem sendiri sebagai ketua umum KONI untuk dua periode terakhir.
Di Partai Aceh, Aburazak juga berulangkali menjadi ketua Komite Pemenangan Partai Aceh (KPPA) baik pilkada maupun pemilu legislative. Loyalitas yang ditunjukan oleh Aburazak inilah yang menempatkan sosok ini sebagai kandidat nomor satu untuk calon pendamping Mualem.
“Keberadaan Aburazak disamping Mualem, membuat sejumlah petinggi KPA PA, terutama eks Tripoli nyaman. Karena kekurangan Mualem dapat ditutupi oleh Aburazak. Makanya, kalau PA tetap menginginkan Mualem-Aburazak,” ujar sumber atjehwatch.com.
Di luar Aburazak, sosok calon pendamping lainnya yang dikabarkan coba disanding dengan Mualem adalah Tusop.
Nama ini, awalnya digadang-gadang sebagai calon gubernur Aceh yang akan berpasangan terpisah dengan paket Mualem.
Namun menurut kabar, beberapa orang terdekat Mualem mulai menggelar penjajakan untuk menggandeng paket Mualem-Tusop.
“Kabarnya, pada Idul Fitri lalu, TA Khalid pulang ke Aceh dan bersilaturahmi dengan Tusop. Kemudian membuka kemungkinan duet Mualem-Tusop. Sekarang semua terpulang pada Mualem sendiri,” ujar sumber atjehwatch.com di kalangan partai Gerindra ini.
“Gerindra melihat kemungkinan seperti yang pernah ditulis oleh atjehwatch.com. Artinya perpaduan paket Ideologi-Agamis akan memenangkan,” kata sumber ini.
Tusop sendiri, sebenarnya bukan orang asing bagi Mualem. Pasalnya, ulama kharismatik Aceh ini adalah salah seorang ulama yang dekat dengan Mualem usai damai. Mualem sendiri selalu menampung aspirasi kalangan dayah yang disampaikan Tusop.
Selain itu, kandidat lainnya yang diunggulkan untuk menjadi calon pendamping Mualem adalah Syech Fadhil Rahmi. Beberapa pihak mungkin masih bingung kenapa sosok senator muda ini masuk dalam daftar. Namun tidak dengan pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Aceh Bermartabat.
Informasi yang diperoleh atjehwatch.com, Syech Fadhil merupakan sosok yang tepat untuk merangkul basis dayah dan kelompok agamis jika Tusop mencalonkan diri secara terpisah.

Nama Syech Fadhil sendiri cukup tenar di kalangan dayah dan pesantren modern usai mantan ketua alumni Timur Tengah di Aceh terpilih sebagai senator DPD RI asal Aceh. Tokoh muda itu juga memiliki jaringan dayah serta struktur muda yang siap mengeksekusi setiap kebijakan yang diambil.
Di masa pandemi Corona seperti sekarang, hanya dua gebrakan yang mengakar hingga ke kabupaten kota. Pertama, intruksi Mualem kepada seluruh KPA PA untuk membantu masyarakat yang terpapar ekonomi akibat Corona.
Kedua, gebrakan tiada hari tanpa sedekah yang dijalankan oleh Syech Fadhil serta diikuti oleh para tokoh muda yang tergabung dalam IKAT, Ikapeda serta jaringannya dayahnya seluruh Aceh.
“Syech Fadhil salah satu yang cukup diperhitungkan. Kalau naik dengan pasangan terpisah bakal merepotkan. Apalagi ada informasi, Ustad Abdul Somad menginginkan sosok ini maju,” ujar sumber atjehwatch.com tadi.
Namun di luar nama-nama tadi, Mualem sendiri, berdasarkan sumber atjehwatch.com tadi, menyerahkan penuh calon wakilnya dari partai pengusung.
“Berbeda dengan pilkada 2017 lalu, kali ini Mualem siap terima siapapun calon wakil yang ditunjuk oleh partai pengusung,” ujarnya. []