AMERIKA – Wali Kota Atlanta, Amerika Serikat, Keisha Lance Bottoms mengatakan kepala polisi di wilayah itu, Erika Shields akan mundur dari jabatannya setelah aksi polisi yang menembak tewas warga kulit hitam pada Jumat (12/6) malam lalu.
Seperti dilansir CNN, Bottoms mengatakan itu adalah keputusan Shields sendiri, dan dia akan menunjuk Rodney Bryant sebagai Pelaksanatugas Kepala Polisi Atlanta.
Bukan hanya itu, Bottoms juga meminta penghentian tugas bagi polisi yang terlibat pada penembakan yang berujung kematian seorang warga kulit hitam di restoran cepat saji Atlanta pada Jumat lalu.
Raysard Brooks, 27, warga kulit hitam ditembak seorang polisi di tempat parkir restoran cepat saji, Wendy’s, Atlanta pada malam itu.
Sementara itu Biro Investigasi negara Bagian Georgia (GBI) mengatakan telah melakukan investigasi, dan salah satunya memeriksa rekaman video pengawas yang menunjukkan peristiwa penembakan tersebut.
Insiden itu sendiri terjadi sekitar pukul 22.33 waktu setempat saat polisi menerima laporan pengaduan mengenai seorang pria yang tidur di tempat parkir mobil khusus drive-thru di restoran tersebut.
Polisi yang bertugas lalu melakukan protokol pengujian sobriety–dugaan konsumsi berlebihan alkohol atau obat-obatan–terhadap Brooks.
GBI mengatakan dalam uji tersebut, Brooks menolak untuk ditahan serta melawan petugas.
Direktur GBI Vic Reynolds pada Sabtu (13/6) lalu mengatakan departemennya telah memeriksa rekaman video pengawas juga memeriksa video-video viral di media sosial yang menunjukkan peristiwa penembakan itu secara utuh.
Dari rekaman video pengawas itu menunjukkan Brooks berusaha lari dari petugas yang akan menahannya. Berdasarkan video tersebut Brooks lari sekitar lima hingga tujuh ruang parkir mobil sebelum berbalik dan mengarahkan Taser atau senjata kejut listrik.
“Pada titik tersebut, petugas Atlanta merunduk dan mengambil senjata dari sarungnya, melepas, dan menembak Tuan Brooks di tempat parkir itu dan dia terjatuh,” ujar Reynolds.
Brooks lalu dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.
Mengenai pernyataan GBI tersebut, seperti dilansir CNN hingga berita ini ditulis belum ada respons dari Departemen Polisi Atlanta, maupun Kantor Wali Kota Atlanta.
Kematian Brooks sendiri menjadi rangkaian dari aksi protes antirasialisme yang dipicu atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. Aksi antirasialime yang kemudian menjalar ke seluruh Amerika Serikat, bahkan kini sudah menjadi global.
Decatur Redd, salah satu kerabat Brooks mengatakan, “Saya telah melihat ini semua di internet, dari keseluruhan tentang situasi George Floyd telah membuat kami bersama melakukan ini, dan ini terjadi di depan kami sendiri dengan sepupu kecil saya [sebagai korban].”
Kematian Brooks itu juga mengundang simpati dari Stacey Abrams, salah satu mantan kandidat Gubenur Georgia dari Partai Demokrat.
“Pembunuhan atas #RayshardBrooks di Atlanta malam lalu menuntut kita untuk membatasi dari penggunaan kekuatan mematikan. Betul, investigasi harus didorong-tapi tanpa melepas akuntabilitas,” tulis Abrams di akun Twitter-nya.
“Bagaimanapun juga tidur di drive-thru tidak harus berakhir dengan kematian,” imbuhnya.