ACEH BESAR – Yayasan Cahaya Aceh kembali memulai pengajian rutin untuk İbu Ibu di Balai Pengajian Cahaya Aceh di Lambada Lhok, Aceh Besar.
Mulai hari ini (18/6) kaum Ibu telah mulai mengaji kembali di era new normal pasca pandemi Corona.
“Alhamdulillah setelah libur Corona dan mengikuti anjuran pemerintah, kini kita mulai mengaji kembali,” ujar Ibu Nurlela Ketua Pengajian Cahaya Aceh.
Menurutnya, sebenarnya mereka sudah lama pingin mengaji dan tak mau diliburkan, namun demi kebaikan maka tetap melihat situasi yang ada.
“Alhamdulillah pengajian ibu-ibu di Balai Cahaya Aceh sudah berlangsung hampir dua tahun. Awalnya digagas 2 minggu sekali, tapi setahun belakangan karena semangat menuntut ilmu ibu-ibu ini maka menjadi tiap hari Kamis mulai pukul 14.00-16.30,” ujar Nurlela.
Adapun dewan gürü yang mengajarkan adalah pengasuh di Dayah di Aceh Besar. Selain materi materi seputar Fiqh Wanita, sesekali juga diselingi topik seperti Tahjiz Mayit dan ilmu keislaman lainnya.
“Tiap Kamis siang semua boleh datang untuk mengaji, termasuk para mahasiswi atau muslimah putri. Terutama yang tinggal di kawasan Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar,” jelas Nurlela.
Founder Cahaya Aceh, Azwir Nazar mengatakan, Alhamdulillah secara perlahan kegiatan di Balai Cahaya Aceh kita mulai kembali. Kelas anak anak belajar seperti menari, Bahasa Inggris, Turki, Arab dan Tahfidz Minggu ini semua akan dibuka kembali secara gratis.
“Selama Covid19 kegiatan di Balai Cahaya Aceh banyak dikurangi dan diliburkan. Tapi dalam 3 bulan Cahaya Aceh melaksanakan Program Sedeqah Pangan untuk Dhuafa dan Anak Yatim di seluruh Aceh hingga satu Kecamatan di Sumatera Utara,” tambah Azwir Nazar.
Meski demikian Pengurus Cahaya Aceh tetap juga memerhatikan anjuran pemerintah untuk senantiasa waspada terhadap Covid19 yang belum tahu kapan berakhir.
“Dalam waktu beberapa bulan lalu Cahaya Aceh juga telah membentuk satu unit Lembaga Kajian Cahaya Aceh (Lemkaca) yang akan menghimpun anak muda dan para ilmuan untuk saling belajar, berbagi, dan menginspirasi dengan kajian strategis, peningkatan SDM dan pemberdayaan masyarakat,” tutup Azwir.