Atjeh Watch
Advertisement
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Nanggroe

Taufiq A. Rahim: Miris, Legislatif dan Birokrat Aceh Saling Manfaatkan Peluang

Atjeh Watch by Atjeh Watch
11/07/2020
in Nanggroe
0
Terkait Lahan Untuk Eks Kombatan, Pengamat Sebut Perlu Regulasi

BANDA ACEH – Pengamat ekonomi dan pemerintahan Aceh, Taufiq A Rahim, menilai sejak 2019 hingga 2020, Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dinilai terus menuai masalah.

“Pada 2019 berbagai belanja untuk Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) yang juga bernilai miliaran rupiah untuk pengadaan/belanja komputer, pendingin ruangan, peralatan kantor, hingga mobil Kepala SKPA. Saat ini kembali mencuat persoalan pada APBA 2020, dana refocusing 2020 untuk mengatasi covid-19, muncul anggaran untuk rehabilitasi ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh senilai Rp 4,3 miliar, nampak jelas pada bulan Juli 2020, ini sungguh tidak rasional, masuk akal serta tidak beretika ditengah permasalahan Pandemi Covid-19 yang masih belum jelas terselesaikan serta mampu diatasi,” kata Taufiq.

“Sungguh miris, menyayat hati rakyat Aceh yang masih kesusahan serta sulit bangkit mengatasi dampak covid-19, namun dengan seenaknya Pemerintah Aceh menggelontorkan dana anggaran belanja Publik APBA 2020 untuk keperluan atau kepentingan “prestige” ruang kantor dan pejabat Aceh. Yang aneh serta lucunya, menggunakan analogi, pesawat dalam keadaan darurat, maka penumpang terlebih dahulu menggunaka masker atau pelindung dirinya sendiri, baru menolong orang lain”, ini analogi konyol dan rakus Pemerintah Aceh,” ujar Taufiq dalam pernyataan tertulisnya ke redaksi atjehwatch.com.

Menurutnya, keadaan ini juga didukung oleh lemahnya kontrol legislatif, atau antara eksekutif. Legislatif dan birokrasi elite Aceh dinilai saling memanfaatkan peluang dan keuntungan untuk kepentingan dan kesenangan masing-masing.

“Maka jika saling menguntungkan, maka saling mendukung satu sama lain, sehingga masing-masing keinginan tercapai dengan menggunakan anggaran belanja publik APBA, asalkan tidak saling kontrol, koreksi dan akan membatalkan programnya masing-masing. Karenanya tanpa malu serta tidak beretika memanfaatkan belanja publik dengan keputusan politik anggaran menggunakan uang yang “notabene milik rakyat” untuk kekayaan diri, kelompok dan kroninya, serta saling mendukung untuk program dan proyek tidak rasional.”

Oleh karena itu, kata Taufiq, anggaran belanja APBA 2020 sebesar Rp 4,3 miliar digunakan ditengah kondisi sulit dan keprihatinan rakyat dalam ketidakpastian ekonomi, kesehatan dan kelangsungan hidup yang lebih baik kedepan.

“Ini sangat tidak beretika menggunakan anggaran belanja publik APBA. Cerminan tidak beretika ini jangan terlalu dibanggakan dihadapan rakyat Aceh. Contoh kerakusan ini tidak membanggakan sama sekali bagi rakyat Aceh, seolah-olah perilaku ini merupakan kondisi “jamak” Pejabat Aceh semakin terungkap pada rakyat, meskipun dalam kehidupan yang susah dan kondisi krisis ekknomi serta kehidupan sedang melanda saat ini, elite Aceh ingin memanfaatkan kesempatan dan peluang untuk dirinya dan kelompoknya,” ujar Taufiq A Rahim lagi.

Tags: acehTaufiq A Rahim
Previous Post

Ini Penilaian Aceh Kreatif Terhadap Tiga Tahun Pemerintahan Amin-Zainal di Banda Aceh

Next Post

STAIN Meulaboh Kembali Terima Mahasiswa Baru Jalur Mandiri

Next Post

STAIN Meulaboh Kembali Terima Mahasiswa Baru Jalur Mandiri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Pj Wali Kota Serahkan Dokumen Adminduk untuk Korban Kebakaran Lueng Bata

Pj Wali Kota Serahkan Dokumen Adminduk untuk Korban Kebakaran Lueng Bata

25/09/2023
Sekdako Wahyudi Apresiasi Kinerja Satpol PP/WH Banda Aceh

Sekdako Wahyudi Apresiasi Kinerja Satpol PP/WH Banda Aceh

25/09/2023
PDIP Bayangkan Jika Ganjar dan Anies Bergabung Jadi Satu Kekuatan

Ganjar Bantah Sudah Urus SKCK untuk Syarat Pilpres 2024

25/09/2023
Pemkab Aceh Besar Lakukan Berbagai Upaya Atasi Hama Wereng

Pemkab Aceh Besar Lakukan Berbagai Upaya Atasi Hama Wereng

25/09/2023
Nyan, Inilah Pemenang Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Aceh 2023

Nyan, Inilah Pemenang Anugerah GTK Madrasah Berprestasi Aceh 2023

25/09/2023

Terpopuler

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

24/09/2023

Mualem Ganti Ketua DPRA Pon Yahya

Komisi IV DPR Aceh Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Trienggadeng – Samalanga

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

Gegana Polda Aceh Berhasil Jinakkan Bom 30 Kilogram di Pidie Jaya

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com