SIGLI – Masyarakat nelayan Kuala Tari, Kecamatan Kembang Tanjong meminta dibangun sebuah pangkalan minyak untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar ketika mereka melaut dengan boatnya kepada rambongan Kungker Pangdam Iskandar Muda (IM) yang didampingi Bupati Pidie dan Ketua DPRK Pidie, ketika meninjau lokasi Kuala Tari yang serat dengan sejarah tempo duloe, Kamis 16 Juli 2020.
Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail juga senada dengan apa yang dikatakan oleh masyarakat Kuala Tari tersebut, mengingat di masa pandemi covid-19 mereka agak kesulitan keluar dari area Kuala Tari untuk mencari bahan bakar minyak untuk digunakan pada boat dan kapal pencari ikan mereka.
“Sebagaimana Yang disampaikan oleh masyarakat kami tadi, saya sebagai perwakilan rakyat mengingikan hal yang sama yang dikatakan oleh masyarakat tadi, sebagaimana kita tahu pangkalan minyak untuk kebutuhan masyrakat melaut hingga tangkapan ikan tidak menurun seperti hari ini yang kita lihat langsung dan mendegar kelukesah mereka, pak Pangdam dan pak bupati tolong dipikirkan sebaik mungkin dan sesegara mungkin dengan koneksi kita mohon di sampaikan kepada pak plt atau pemangku kebijakan di atasnya,” ujar ketua DPRK kepada awak media di lokasi Tempat Penampung ikan (TPI) Mantak Tari.
Lanjutnya Mantak tari yang penuh sejarah yang memang harus dlestarikan dan cicok di jadikan wisata air, mengingat perlombaan PORA juga akan berlansung di sini dengan perlombaan dayung akan dipusatkan di kuala Mantak Tari ini.
“Even Pekan Olahraga Rakyat Aceh (PORA) akan berlangung di Pidie dan Mantak Tari ini salah satu tempat perlombaan olahraga dayaung.”
“Mantak Tari ini merupakan tempat pertama almarhum Sang Poklomator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) turun setelah mencari suaka di luar negeri. Jadi Mantak Tari ini memang harus dipugar dan dijadikan distinasi wisata sejarah karena memang banyak sejarah Pejuang Aceh dan tokoh tokoh Aceh banyak yang dari Kecamatan Kembang Tanjong ini,” kata Mahhfuddin Ismail.[ ]