BANDA ACEH– Enam nelayan asal Aceh yang sebelumnya sempat ditahan di Provinsi Pha Nga, Thailand, hari ini, Kamis 16 Juli 2020 dijadwalkan tiba di Jakarta dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Dari Jakarta setelah semua proses selesai, akan diterbangkan ke Aceh.
Demikian disampaikan Iskandar Usman Al-Farlaky, anggota DPRA dapil Aceh Timur, kepada wartawan. “Sore sekitar pukul 17.45 WIB, ke-6 nelayan kategori bawah umur ini akan tiba di Jakarta. Mereka akan diserahkan kepada Perwakilan Pemerintah Aceh di Jakarta,” ujar Al-Farlaky.
Ditanya kapan kepastian penerbangan mereka ke Aceh, Iskandar Al-Farlaky belum mendapat konfirmasi pasti, pihaknya sedang berkomunikasi dengan Kepala Perwakilan Aceh di Jakarta, Almunizar. “Apakah mereka akan menjalani protokol covid-19 seperti tes swap atau karantina lagi. Ini yang belum terkonfirmasi,” jelasnya.
Sekretaris Komisi V DPRA ini menambahkan, mereka yang sebelumnya berada di rumah detensi imigrasi Bangkok telah mendapatkan persetujuan untuk kembali ke tanah air dengan Garuda Indonesia GA 867 ETD 14.10 WS ETA 17.45 WIB.
“Biaya ini ditanggung PWNI Kemlu dan kordinasi dengan Pemerintah Aceh. Kita juga pasok update info ke keluarga via stakholder di Aceh,” ujar mantan aktivisi ini.
Politisi muda Partai Aceh ini juga mengungkapkan, sebelumnya mereka disangkakan terlibat dalam kasus pencurian ikan yang ditangkap di Phang Nga, di Thailand selatan dan telah jalani karantina dan di kirim ke IDC Bangkok.
“Kasus pidana yang mereka lakukan tidak diproses dan langsung dideportasi ke tempat asalnya,” sebut Iskandar.
Kata Al-Farlaky, ke-6 nelayan itu merupakan tahanan anak-anak dari kelompok pertama ABK KM. Perkasa Mahesa (tertangkap tanggal 21 Januari 2020) an. Abdul (15 tahun), Ikbal (15 tahun), dan Mawardi (15 tahun) serta kelompok kedua ABK KM Tuah Sultan Baru (tertangkap tanggal 9 Maret 2020) atas nama M.Israkil Kasra (17 tahun), Hamdan (16 tahun), dan Mustafa (17 tahun). []