BLANGPIDIE – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pertanian Kabupaten Abdya akan menyalurkan sekitar 200 ton lebih benih padi unggul untuk para petani secara gratis pada musim tanam tahun 2020 ini.
“Ada empat sumber anggaran yang akan di peruntukkan pada pengadaan benih padi tahun ini. Sumber APBK, APBA, APBN, dan ada juga melalui kegiatan ketahanan pangan guna mengurangi dampak pandemi Covid-19,” ungkap Nasruddin, Sabtu (18/7/2020).
Ia mengatakan, program ketahanan pangan dalam mengurangi dampak Covid-19, pemerintah memberikan benih padi unggul kepada petani Kabupaten Abdya untuk ditanam pada lahan sawah seluas seribu hektare.
Selain benih padi, melalui kegiatan ketahanan pangan tersebut, pemerintah juga menggratiskan biaya bajak lahan termasuk memberikan pupuk gratis untuk seribu hektare lahan sawah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Nasruddin mengaku, tahun lalu telah mengusulkan agar program itu diterapkan pada seluruh kecamatan dalam Kabupaten Abdya. Namun, pihak provinsi berkeinginan kegiatan tersebut dilaksanakan satu hamparan sawah yang luas.
“Agar program ini berjalan lancar, tidak terkendala air, maka kami usulkan untuk areal sawah memiliki irigasi teknis, seperti Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, Tangan-Tangan, Manggeng, dan Kecamatan Lembah Sabil,” ucapnya.
Berbeda dengan Kecamatan Susoh, Blangpidie, dan Jeumpa. Untuk tiga wilayah tersebut, pemerintah menerapkan kegiatan IP300 meliputi kawasan Beuah dan sekitarnya dengan luas lahan sawah 1.300 hektare termasuk penyangganya.
“Program IP300 di kawasan Beuah dan sekitarnya itu menggunakan APBA 2020. Benih, pupuk dan biaya bajak juga ditanggung. Program kini tengah berjalan, sudah 85 persen lahan sawah selesai dibajak petani,” terangnya.
Selain dua program itu, pemerintah juga menyediakan benih padi unggul gratis melalui sumber APBK Abdya APBN 2020.
“Kalau dari sumber APBN kita dapat alokasi benih padi 2.000 hektare lahan sawah ditambah 3.746 hektare lagi dari APBK Abdya. Jadi, melalui program ini petani hanya diberi benih, pupuk dan ongkos bajak tidak ada,” jelasnya.
Lain hal dengan Kecamatan Setia, untuk wilayah itu pemerintah daerah lebih memfokuskan program tanam jagung, karena sebahagian lahan sawah di kawasan itu terkendala air karena irigasi sedang diperbaiki.
“Untuk kecamatan Setia, 30 persen dari luas lahan sawah sudah dilakukan CP/CL tanam jagung tahun ini, karena 225 hektare sawah di sana terkendala air, karena irigasinya sedang dibangun,” pungkas Nasruddin.
Reporter: Rusman