Jakarta – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu, merealisasikan investasi sebesar US$150 juta atau setara Rp2,17 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) di wilayah kerja Blok Mahakam.
Investasi itu berupa konstruksi untuk tiga proyek anjungan lepas pantai Lapangan Sisi, Nubi di Delta Sungai Mahakam, dan South Mahakam di lepas pantai Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ketua Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PHM Danar Dodjoadhi menyatakan manajemen melakukan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Supply, Construction and Commissioning (EPSCC) dengan PT Meindo Elang Indah (MEI) pada Senin (27/7).
Ia bilang proyek tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memenuhi target produksi minyak dan gas (migas) pemerintah sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang. Manajemen akan menggunakan minimal 51,2 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
“Saat ketiga anjungan selesai, kontribusi dari ketiga anjungan ini diharapkan akan mencapai 120 MMSCFD (Million Metrik Standard Cubic Feet per Day),” ucap Danar, dikutip dari Antara.
Sementara, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk dari PHM Chalid Said Salim berharap proyek ini dapat memberikan efek berganda (multiplier effect) kepada penyedia jasa dan tenaga kerja nasional.
Bila sesuai rencana, pengerjaan proyek tiga anjungan ini membutuhkan waktu hingga 2,3 juta jam kerja.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu mengapresiasi anak usaha BUMN migas tersebut lantaran melakukan proses tender secara tepat waktu. Ia menyebut tender dilakukan selama 88 hari.
Selain itu, PHM disebut-sebut dapat menghemat nilai proyek hingga US$17,6 juta dari perkiraan kontrak yang disampaikan kepada SKK Migas. Sulistya berharap proyek tetap dijalankan sesuai rencana.
“Semoga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan dapat direalisasi sesuai rencana sehingga potensi penghematan itu menjadi nyata,” pungkas Sulistya.