Ambon – Polda Maluku menyatakan bahwa semua wilayah yang menggelar Pilkada Serentak 2020 rawan terjadi konflik. Semua pihak yang berkepentingan diminta untuk menjaga kedamaian.
Diketahui, pilkada di Maluku bakal di gelar di Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Kabupaten Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya.
“Semua tempat Pilkada, ada aspek kerawanan,” ujar Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar di Ambon, Jumat (18/9).
Dia mengatakan sejauh ini kepolisian di 4 kabupaten yang akan menggelar pilkada sudah menempatkan personel di sejumlah titik yang dianggap rawan. Hal itu dilakukan sebagai tindakan antisipasi.
“Hingga saat ini, masih aman, belum ada laporan konflik usai pendaftaran paslon di KPU,”imbuh dia.
Djafar lalu meminta agar para paslon dan timsesnya saling menjaga kondisi agar tetap kondusif. Dengan begitu, konflik bisa dicegah dan gelaran pilkada tetap bisa berjalan dengan baik.
“Kalau semua pihak seperti Paslon tim sukses, KPU, Bawaslu, TNI-Polri dan pendukung bersatu menjaga kedamaian maka dijamin pelaksanaan pilkada Maluku aman dan sukses,”pinta dia.
Diketahui, Pilkada di Maluku berlangsung di 4 Kabupaten. Di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), pasangan Fahri Husni Alkatiri- Arobi Kelian, Abdul Mukti Kaliobas-Idris Rumalutur dan paslon Independen Hj Rohani Vanath – Ramli Mahu atau NINA RAMA bakal berkontestasi.
Di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), ada pasangan Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliezer Selsily (SMS-GES), pasangan Abdurahman Soulisa-Elisa F Lesnusa (MANIS) dan pasangan Hadji Ali-Zainudin Booy (AJAIB).
Di Maluku Barat Daya ada pasangan Benjamin Thomas Noach- Ari Kilikily (BENAR), pasangan Independen Jhon Leunupun – Dolfina Marzus (JODO), dan Nicko Kilikily – Desianus Orno (Kalwedo).
Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Aru diikuti dua pasangan calon , yaitu Johan Gonga – Muin Sogalrey (JOIN) dan pasangan Timotius Kaidel – Lagani Karnaka (KAKA).