Banda Aceh – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Subulussalam (AMPES) menilai Walikota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE, gagal menepati janji yang pernah diutarakan, baik janji saat kampanye maupun janji-janji yang lainnya.
Pemerintahan ‘Bintang – Salmaza’ sudah berjalan lebih kurang 1 tahun 4 bulan. Keduanya dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota ‘Sada Kata’ di gedung DPRK Subulussalam, 14 Mei 2019. Saat itu pelantikan dilakukan oleh Plt Gubernur Aceh.
Ketua AMPES, Hasbi Bancin, mengatakan setelah dilantik banyak persoalan yang muncul. Mulai dari pemutusan guru kontrak yang dilakukan secara sepihak oleh walikota dan kroninya, sampai dengan janji untuk renovasi asrama putri Subulussalam di Banda Aceh, yang belum juga terealisasi.
“Walikota Subulussalam terlalu banyak mengumbar janji-janjinya, sampai-sampai dia lupa akan janjinya tersebut, sehingga dapat menimbulkan keresahan di masyarakat maupun di kalangan mahasiswa,” ujar Hasbi Bancin, di Banda Aceh, Kamis 24 September 2020.
Berdasarkan pengamatannya, selama 1 tahun lebih berjalannya pemerintahan ‘BISA’, belum ada sama sekali pembangunan padahal ini sudah mau masuk akhir tahun, dimana pembahasan untuk anggaran 2021 akan segera dilaksanakan.
Ditambah lagi menurut Hasbi, banyak janji-janji politik yang sampai sekarang hanya tinggal janji saja seperti smart city, berkantor di kecamatan, lingkungan sehat, penanaman dua pohon satu rumah, ketahanan pangan dan lainnya.
“Kami menuntut hari ini agar walikota subulussalam agar dapat membuka mata dan melihat kembali janji-janjinya,” ujarnya.
Sementara itu, ada yang lebih miris ujar Hasbi, terkait salah seorang masyarakat mengatakan kata-kata “gumbu”, walikota langsung berniat melaporkan dan diminta untuk meminta maaf didepan walikota tanpa memikirkan etika yang baik sebagai seorang pemimpin.
“Sungguh sangat tak elok di zaman sekarang masih ada seperti itu. Sudah seperti masa orde baru saja kepemimpinan sekarang,” tandas Hasbi Bancin.[]