SIGLI – Meningkatnya jumlah positif dan reaktif covid-19 di Aceh perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Aceh dan kabupaten kota masing-masing.
Di samping untuk menfokuskan pembagian dan sosialisasi penggunaan masker kepada masyarakat, Pemerintah Aceh juga harus berupaya untuk menyediakan alat test PCR pada setiap RSU yang menjadi rujukan covid-19.
Hal ini disampaikan ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, S.Pd.I, M.A.P dalam menyikapi meningkatnya jumlah reaktif covid-19 di Aceh dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam penanganan dampak covid-19.
“Salah satu hal yang membuat ketidakpercayaan masyarakat yaitu hasil test covid-19 yang lama, sehingga ada kasus pasien reaktif meninggal dan disemayamkan mengikuti Protokol Kesehatan covid-19, namun ketika keluar hasil swabnya menjadi negatif,” ujar Ketua DPRK Pidie.
Kondisi demikian harus dapat dicari penyelesaiannya. Harapannya, dengan adanya PCR pada setiap RSU yang menjadi rujukan covid-19, hasil pemeriksaan terhadap pasien reaktif akan cepat keluar hasilnya untuk diketahui status posisif atau negatif.
Dengan adanya langkah demikian, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Aceh semakin tinggi.
Sehingga sosialisasi yang dilakukan pemerintah Aceh dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19 kepada masyarakat akan mendapat sambutan yang lebih baik.