ACEH SINGKIL – Usaha Rumahan Kerajinan Seni yang terletak di Desa Sri Kayu Kecamatan Singkohor terbilang unik. Bagaimana tidak, Sang Pengrajin menyulap buah kepala bulat yang masih mungil dan sabut kelapa menjadi bentuk Ayam Jago, Elang, Gagak Tua dan masih banyak lagi. Yang menarik adalah buah kelapa sebagai bahan dasarnya masih tetap tumbuh sehingga ramah lingkungan
Di katakan Waluyo, usaha kerajinan tangannya yang sudah digeluti selama 2 tahun lebih ini awalnya hanya sekedar hobi dan cinta akan keindahan seni dan sekarang menjadi mata pencaharian
“Semua berawal dari hobi saja, kemudian ada yang tertarik untuk membeli lalu saya jual,” kata Waluyo kepada Atjehwatch.com, Sabtu, 24/10/2020
Lebih lanjut diceritakan Waluyo, untuk proses pembuatannya sendiri memerlukan waktu yang lama, berkisar 6-7 bulan baru selesai dan siap dijual.
“Untuk harganya bervariasi mulai dari Rp 250.000 sampai Rp 700.000, tergantung tingkat kesulitan membuatnya. Untuk waktu pembuatannya sendiri diperlukan 6-7 bulan, sebab menunggu sejak kelapanya berbentuk bulat hingga bertunas sampai berdaun,” tutur Waluyo.
Lanjutnya, usaha ini sudah ada sebelum masa Pandemi Covid-19 melanda. Sebelum pandemi usahanya sempat mencapai omzet puluhan jutaan rupiah perbulannya. Namun saat ini dampak Pandemi Covid-19 membuat penjualannya menurun drastis.
“Saat ini omzet lagi turun-turunnya sehingga berpengaruh kepada biaya produksi yang semakin tinggi. Ditambah saat ini saya lagi membutuhkan mesin pendukung, agar bentuk hewan yang dihasilkan dari kombinasi batok kelapa dan sabut kepala lebih halus lagi, tapi belum ada biaya untuk itu,” tuturnya.
Waluyo mengakui hingga saat ini belum pernah mendapat perhatian maupun pembinaan dari pemerintah setempat. Dia berharap semoga pemerintah setempat dapat memperhatikan warganya yang terkategori usahanya terdampak Covid-19.
Keluhan warga Desa Sri Kayu Kecamatan Singkohor itu pun ditanggapoli Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Singkil Daerah Daerah Pemilihan (Dapil) II, Aminullah Sagala.
Dikatakan Politisi Partai Aceh (PA) Wilayah Aceh Singkil itu, ia akan menyampaikan hal itu ke Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terkait usaha Warga Desa Sri Kayu belum dapat stimulus dari Pemerintah.
“Pertama kita apresiasi usaha rumahan berupa karya seni oleh warga yang sangat positif menurut saya dan semoga terus menginspirasi ke depannya. Terkait belum mendapat perhatian, apalagi sekarang ada Program Bantuan Produktif untuk UMKM sebesar 2,4 juta/orang. Maka kita akan sampaikan hal ini ke Pemkab,” ungkapnya.
Reporter: Ahmad Azis