CALANG – Seorang pemuda berinisial RFR, 25 tahun, yang diamankan polisi akibat menyimpan senjata api rakitan laras panjang ternyata seorang anak yang berprestasi dan mempunyai segudang keahlian.
Dikutip dari tribratanewsaceh.com, RFR merupakan anak pasangan dari ibu Zulfiati (41) dan bapak Umardi (50) yang tinggal di Dusun Kuala Batee Tutong, Desa Panton Makmur, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya tersebut, sudah mengukir prestasi baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
Sang ibu, Zulfiati yang dijumpai di tempat usahanya, mengatakan jika RFR itu merupakan anak yang baik dan berprestasi sejak di bangku sekolah, bahkan juga sudah pernah meraih juara 1 dan 2 LKS Tingkat Provinsi Aceh.
“Dia itu anak yang baik, sejak di bangku sekolah hingga kuliah belum pernah buat malu orang tuanya, malah kami dibuat bangga dengan berbagai prestasi yang dia dapat,” kata Zulfiati, Kamis 18 Februari 2021.
Selain berprestasi, dia juga punya keahlian merakit drone, merakit mesin pencetak gambar (digital printing), mencetak gelas, merakit robot, mampu mengolah emas dengan kadar 100 persen dan mampu mengeloh obat-obat herbal serta berbagai keahlian lainnya yang juga sudah sering dipamerkan pada ajang Pameran baik ditingkat Kabupaten maupun di tingkat Provinsi Aceh bahkan skala internasional yang diselenggarakan di Aceh Tamiang tahun lalu.
“Banyak yang sudah dia ciptakan, sekarang dia juga sedang membuat drone tanpa baterai lagi, dan sekarang dia juga sedang menyiapkan TBS (Taman Belajar Masyarakat) yang rencananya akan dilaunching pada bulan tiga ini,” kata Zulfiati seperti dikutip atjehwatch.com dari tribratanewsaceh.com.
“Anaknya memang suka penasaran, dan belum berhenti sebelum dia sukses mengerjainnya. Dulu sejak sekolah di SMK dia juga selalu dapat peringkat tiga besar. Dan kemarin dia juga dapat juara sebagai instruktur otomatif,” ungkap ibu kandung RFR.
Dia juga pernah menjual dua unit sepeda motor untuk membuat tempat uji coba pengelolaan emas agar kadar emas dapat di ambil 100 persen emasnya.
“Kemarin sebelum ditanggkap Polisi anak saya sempat menjual dua unit motor miliknya untuk membuat tempat uji coba pengelolaan emas agar kadar emas dapat di ambil 100 persen,” tuturnya.
“Kini, tempat pengelolaan emas tersebut sudah siap digunakan, tapi siapa yang akan gunakan lagi, dia pun sudah ditangkap polisi,” sambungnya.
Selain itu, RFR juga mampu membuat sabun kecantikan, serta berbagai jenis obat herbal yang kini masih masih dalam pengurusan pihak BPPOM.
“Udah sangat banyak yang dia buat, jika dia tidak ada, siapa lagi yang ngurus ini semua,” tanya Zulfiati. Oleh sebab itu, pihaknya sangat mengharapkan kepada pemerintah agar dapat memberikan bantuan hukum sehingga keahlian yang dia peroleh dapat terbina dengat tepat dan bisa membanggakan Aceh Jaya dan Aceh pada umumnya.
“Saya sangat mengharapkan bantuan hukum dari pihak pemerintah dan pihak lembaga advokasi hukum lainnya, sehingga bakat yang ada pada anak saya bisa terbina dan tersalurkan dengan tepat,” pungkasnya.