Rabu, Maret 3, 2021
Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Ekonom Sarankan Adanya Perencanaan untuk Lepas dari Kemiskinan Aceh

by Atjeh Watch
23/02/2021
in Ekonomi
Pemerintah Targetkan RI Bebas Kemiskinan Ekstrim pada 2024

BANDA ACEH – Pakar ekonomi dari Universitas Syiah Kuala (USK) Muhammad Nasir menyarankan adanya perencanaan yang memadai antara pemangku kepentingan terkait agar Provinsi NAD bisa lepas dari status sebagai daerah termiskin se-Sumatra.

“Perlu adanya perencanaan komprehensif dengan melibatkan banyak pihak termasuk pakar kemiskinan (akademisi), dunia usaha, dan stakeholder lainnya,” kata Nasir, dikutip dari Antara, Senin, 22 Februari 2021.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis data bahwa Aceh menempati posisi termiskin di Sumatera dengan jumlah penduduk miskin pada September 2020 mencapai 833.910 orang atau 15,43 persen.

Nasir mengatakan upaya yang bisa dilakukan Pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan adalah dengan mengupayakan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) setiap tahunnya tepat waktu, agar realisasinya lebih optimal.

Kemudian, ia menambahkan, Pemerintah Aceh perlu meningkatkan efisiensi belanja daerah dengan memprioritaskan pada program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, menurut Nasir, diperlukan adanya penguatan dan sinergi antara lembaga eksekutif dengan legislatif Aceh dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan.

“Terakhir, perlu memperluas akses permodalan bagi UMKM dengan melibatkan bank/lembaga keuangan milik daerah serta lembaga keuangan lainnya di Aceh,” ujar alumnus Georgia State University, Amerika Serikat itu.

Nasir menilai posisi Aceh sebagai provinsi termiskin harus menjadi perhatian pemerhati masalah kemiskinan dan masyarakat, karena Aceh merupakan daerah khusus yang memiliki dana Otonomi Khusus (Otsus) yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.

“Seharusnya keberadaan dana Otsus bisa mengurangi tingkat kemiskinan di Aceh secara berkelanjutan. Namun tren penurunan kemiskinan di Aceh menunjukkan kurva yang mendatar (flat) atau melambat. Sementara di sisi lain, tambahan dana Otsus setiap tahunnya signifikan,” katanya.

Berdasarkan data Bappeda Aceh, alokasi dana Otsus sejak 2004 didominasi untuk pembiayaan infrastruktur, disusul sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi. Namun, terjadi perubahan sejak beberapa tahun belakangan ini.

“Pada 2018 dan 2019, alokasi dana Otsus Aceh untuk pemberdayaan ekonomi sudah menjadi prioritas kedua setelah infrastruktur,” ujar Nasir.

Lulusan program doktor University of Bonn Jerman ini menyatakan alokasi dana Otsus Aceh seharusnya bisa memberikan manfaat ekonomi dalam jangka panjang (long-run) seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Selain itu, dana Otsus juga dapat memberikan manfaat segera atau dalam jangka pendek (short-run) seperti pemberdayaan ekonomi, pengentasan kemiskinan, sosial, serta keistimewaan Aceh.

Oleh karena itu, jika melihat lambatnya penurunan kemiskinan di Aceh, maka alokasi anggaran harus segera diprioritaskan pada program jangka pendek (short-run) dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Ditambah lagi dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini, income security masyarakat dan kondisi dunia usaha perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah Aceh,” kata Nasir.

Dalam kesempatan ini, Nasir menyarankan, dalam proses perencanaan daerah, masing-masing SKPA (Satuan Kerja Perangkat Aceh) dan juga di kabupaten/kota se-Aceh tidak boleh mengedepankan program sendiri saja.

Untuk itu, ia mengingatkan perlunya sinergi pada indikator penurunan kemiskinan dan perbaikan variabel ekonomi makro lainnya termasuk upaya menurunkan angka pengangguran.

Secara keseluruhan, Nasir menilai Pemerintah Aceh perlu menjalankan program prioritas jika ingin menurunkan kemiskinan dan membawa Aceh pada posisi tingkat kemiskinan rendah baik di Sumatera atau secara peringkat nasional.

Nasir mengharapkan penyelesaian permasalahan kemiskinan ini harus dipetakan (mapping) terlebih dahulu, sehingga kebijakan yang dijalankan tidak hanya secara makro saja.

“Perlu kebijakan berdasarkan karakteristik kemiskinan seperti demografi, geografis, kelompok pekerjaan, dan karakteristik lainnya. Serta langkah spesifik dalam meningkatkan pendapatan kelompok pekerjaan yang rentan terhadap kehilangan pendapatan,” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK itu.

Sumber: medcom.id

Related Posts

Bakbudik, Harga 1 Bitcoin Setara Apartemen di Jakarta

Setelah Anjlok, Harga Bitcoin Mulai Naik Lagi ke Level Rp 697,4 juta

by Atjeh Watch
02/03/2021
0

Jakarta - Harga Bitcoin pada Senin, 1 Maret 2021, melonjak 8 persen ke US$ 48.861,48 atau sekitar Rp 697,4 juta...

Turki Mulai Pakai Mata Uang Yuan China, Kok Bisa?

Kurs Rupiah Melemah di 14.265 per Dolar AS, Paling Jeblok di Asia

by Atjeh Watch
01/03/2021
0

Jakarta - Kurs rupiah terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin, 1 Maret 2021. Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar...

76.000 Ton Pupuk Urea Subsidi Disiapkan untuk Aceh di Tahun 2021

Kuota Pupuk Urea Bersubsidi untuk Aceh Meningkat

by Atjeh Watch
01/03/2021
0

JAKARTA - Jumlah pupuk urea bersubsidi untuk Provinsi Aceh meningkat pada 2021. Jika pada 2020 Aceh mendapatkan pupuk urea bersubsidi...

Discussion about this post

Terpopuler

Tiga Kandidat Bupati Mencuat di Internal PA Aceh Utara

Tiga Kandidat Bupati Mencuat di Internal PA Aceh Utara

01/03/2021

Ketua DPRK Pidie Tinjau Langsung Abutment Jembatan Jumphoih Adan Mutiara Timur

Para Reseller ‘Yalsa Butik’ Ngaku Diteror Para Nasabah

Sidang ‘Spanduk Acheh Merdheka’ Masih Berlanjut di PN Pidie

Syech Fadhil Tawarkan Solusi Guna Atasi Polemik di Gampong Pande

Terbaru

Siswa MAN 1 Aceh Barat Juara Kompetisi Pendidikan

Siswa MAN 1 Aceh Barat Juara Kompetisi Pendidikan

02/03/2021
Zulkifli, SH: Kami Menduga Polres Aceh Barat Telah Melakukan Pelanggaran Hukum

Zulkifli, SH: Kami Menduga Polres Aceh Barat Telah Melakukan Pelanggaran Hukum

02/03/2021
Dua Titik Api, Empat Hektar Lahan Gambut Terbakar di Abdya

Dua Titik Api, Empat Hektar Lahan Gambut Terbakar di Abdya

02/03/2021
Senator dan KPA Tanam Mangrove di Pulo Aceh

Senator dan KPA Tanam Mangrove di Pulo Aceh

02/03/2021
Dinas Kesehatan Gelar Rembuk Stunting di Gampong Teu Dayah

Dinas Kesehatan Gelar Rembuk Stunting di Gampong Teu Dayah

02/03/2021
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2020 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2020 atjehwatch.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In