BANDA ACEH – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Syiah Kuala, Dr. Syamsulrizal, M,Kes, mengatakan Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.
Salah satu program merdeka belajar-kampus merdeka (MBKM) ini adalah adanya hak bagi mahasiswa untuk belajar selama tiga semester di luar program studinya. Hak tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud No 3 Tahun 2020.
“Saat ini FKIP-USK sebagai salah satu fakultas yang sangat komit melaksanakan program merdeka belajar-kampus merdeka, harapan kita melalui program ini, akan terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta kompetensinya, dengan didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh mahasiswa termasuk di dalamnya potensi untuk berwirausaha” ujar pembuka Dr. Syamsulrizal, M,Kes, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Syiah Kuala, pada kegiatan Webinar Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan (HIMADIKWARA) FKIP Universitas Syiah Kuala, Sabtu 4 September 2021 melalui Virtual.
Kegiatan ini mengusung tema “Membentuk jiwa Entrepreneur Muda yang mandiri, kreatif, dan inovatif di masa pandemi”.
Webinar ini turut menghadirkan narasumber utama yaitu Dr. Indra Cahya Uno, yang merupakan Co-Founder dari Ok Oce Indonesia.
Saat ini, katanya, Universitas Syiah Kuala sedang berproses dari status Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Sebagai Kampus Jantoeng Hatee rakyat Aceh, Universitas Syiah Kuala terus berbenah diri dari berbagai sisi, baik kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana-prasarana serta jaringan kerja (networking).
“Salah satu kata kunci penting yang terdapat dalam Visi Universitas Syiah Kuala adalah Socio-technopreneur University di tingkat global, merupakan suatu gambaran tentang dua keadaan; pertama mengembangkan tehnologi, dan kedua mengembangkan usaha. Disatu sisi Universitas Syiah Kuala sebagai motor penggerak pengembangan tehnologi dan diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat umum. Disisi lain, juga sebagai kampus yang bercita-cita melahirkan usahawan-usahawan muda yang kreatif, inovatif dan mandiri juga berdaya saing di tingkat global, serta yang berjiwa social,” ujar Syamsulrizal.
Hal itu selaras dengan apa yang diinginkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Dikti bahwa universitas haruslah menjadi pelopor utama dalam melahirkan para entrepreneur ke depan.
“Agar anak-anak kami mahasiswa yang saat ini berada di semester 5 maupun semester 7, menjadikan momentum kampus merdeka ini sebagai peluang untuk belajar langsung melalui pola-pola tertentu, baik pertukaran pelajar, kegiatan pengabdian, magang, terlibat dalam riset dan kegiatan-kegiatan lainnya selama tiga semester, dan sesungguhnya kegiatan merdeka belajar ini merupakan bagian dari Kerja Cerdas Menuju Indonesia Maju,” kata Syamsulrizal dalam penutup sambutan webinar nasional tersebut.